Membangun sebuah start-up yang sukses memang seru dan mengasyikkan. Kamu dapat mengeksekusi setiap perencanaan bisnis dan berkomunikasi langsung dengan khalayak untuk menemukan target market yang tepat. Namun, semua itu juga bisa bikin kewalahan. Awalnya, finance dan akuntansi memang terdengar agak menakutkan, tapi nyatanya tidak, kok.
Untuk tahu lebih banyak, yuk baca artikel ini sampai selesai.
Kabar baiknya, kamu tidak harus kembali ke bangku kuliah untuk benar-benar memahami ilmu akuntansi bisnis. Kami di sini untuk menginformasikan semua yang harus kamu ketahui seputar akuntansi, mulai dari jargon yang biasa digunakan hingga laporan keuangan yang penting.
Apa itu Akuntansi?
Akuntansi adalah kegiatan pengumpulan, pemrosesan dan pelaporan secara sistematis atas segala informasi penting yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Termasuk bagaimana bisnismu mengorganisasi dan melacak setiap transaksi keuangan, agar informasi tersebut dapat dipahami oleh para pemegang saham, pemangku kepentingan dan anggota perusahaan terkait lainnya.
Beberapa prosedur dan aktivitas akuntansi yang paling umum adalah mengidentifikasi transaksi, menganalisis data finansial, melacak kuitansi, mengaudit laporan keuangan, akuntansi payroll, serta penagihan pajak.
Apa Perbedaan Antara Pembukuan dan Akuntansi?
Kebanyakan pemilik bisnis berpendapat bahwa akuntansi dan pembukuan adalah hal yang sama. Meskipun memiliki beberapa persamaan dalam konteks bisnis, kedua hal tersebut sangatlah berbeda.
Pembukuan lebih condong ke tugas administratif, yang berpusat pada pencatatan transaksi serta aktivitas finansial dalam sebuah bisnis. Tugas seorang pemegang pembukuan adalah memastikan bahwa semua informasi tersebut akurat dan up-to-date.
Sedangkan akuntansi merupakan sebuah ‘pengaplikasian’. Dengan informasi dari proses pembukuan, para akuntan memperoleh insight yang berharga untuk kesehatan finansial perusahaan, untuk memfasilitasi financial forecasting dan pemahaman yang lebih baik akan keuangan bisnismu.
Berikut beberapa perbedaan mendasar antara akuntansi dan pembukuan.
Mengapa Akuntansi Penting Untuk Bisnis Start-Up?
Menjalankan bisnis tanpa mengatur keuangannya adalah suatu hal yang hampir mustahil.
Dengan data kuantitatif penting yang diperoleh dari proses akuntansi, para pendiri perusahaan pun dapat mengawasi arus kas, menyediakan informasi finansial yang akurat untuk para investor, serta mendapatkan perspektif akan posisi finansial mereka sebagai sebuah start-up.
Berikut adalah beberapa dari banyak keuntungan yang bisa didapatkan bisnismu dari proses akuntansi:
- Sebuah cara yang efektif untuk mengukur profitabilitas.
- Memungkinkan para pemilik bisnis untuk membuat financial forecast.
- Membantu tim finance untuk memperoleh insight penting mengenai pengeluaran.
- Memastikan catatan finansial perusahaanmu tetap terorganisasi.
Bagaimana Mulai Mengatur Akuntansi Secara Efisien
1. Pilih entitas bisnismu
Struktur atau entitas bisnismu menentukan liabilitas dan pajak yang akan dibayar.
Contohnya, di Singapura, seorang pemilik tunggal memiliki liabilitas yang tak terbatas, karena mereka tidak dianggap sebagai badan hukum yang terpisah. Tetapi, untuk Limited Liability Companies (LLCs) - ekuivalen Perseroan Terbatas (PT) di Indonesia - aset pribadi pemilik bisnis dilindungi dari pertanggungjawaban atas hutang perusahaan.
Berikut sekilas tentang jenis struktur bisnis di Singapura, menurut ACRA:
- Sole Proprietorship (Kepemilikan Tunggal) atau Partnership (Kemitraan)
- Limited Partnership (LP, atau Komanditer)
- Limited Liability Partnership (LLP, atau Kemitraan Perseroan Terbatas)
- Company atau Corporation (Perusahaan atau Korporasi)
2. Membuka akun bisnis
Membuka akun bisnis merupakan prioritas para pemilik bisnis di awal perjalanan start-up mereka. Memisahkan pengeluaran pribadi dari keuangan bisnis akan membuat catatan bisnis yang lebih teratur, potongan dan pajak yang akurat, serta akses ke solusi kredit.
Selain itu, hal ini akan menambah kesan kredibilitas dan profesionalisme.
Pro-tip: Sedang mencari akun bisnis yang dirancang khusus untuk pendiri start-up dan pengusaha modern? Yuk lihat Aspire Business Account sekarang.
3. Tentukan sistem dan metode akuntansi
Setelah punya entitas dan akun bisnis, juga sudah. Butuh apa lagi, ya?
Langkah akhir dari membereskan bisnismu adalah memilih metode akuntansi yang tepat. Kamu memiliki dua pilihan: metode basis kas atau akrual. Temukan sistem yang paling cocok untukmu atau bisnismu, dan pastikan kamu bisa konsisten dengan metode tersebut.
Berikut perbedaan antara akuntansi basis kas dan basis akrual:
- Akuntansi Bisnis Kas: Salah satu metode akuntansi yang paling mudah, karena hanya mencatat pendapatan ketika menerima uang dan membayar pengeluaran. Karena sistem ini tidak mencatat utang dan piutang, pemilik bisnis dan tim finance dapat segera mengetahui berapa banyak sumber daya yang mereka miliki.
- Akuntansi Basis Akrual: Dengan metode ini, transaksi hanya dimasukkan ke buku ketika ada invoice yang dikeluarkan, bukan saat uang diterima. Contoh umumnya termasuk ‘penjualan secara kredit’ atau ‘pembelian secara kredit’.
Pro-Tip: Sudah menggunakan software akuntansi untuk bisnismu? Sinkronasikan dengan Aspire Akun Bisnis hanya dalam beberapa klik.
Akuntansi In-house atau Outsource: Manakah yang Lebih Baik Untuk Bisnismu?
Salah satu pertanyaan utama yang harus ditanyakan ke dirimu sendiri saat mengembangkan bisnis adalah apakah kamu harus meng-outsource proses akuntansimu, merekrut akuntan in-house, atau bahkan mengerjakan semuanya sendiri. Menemukan orang yang tepat untuk mengelola keuanganmu adalah salah satu bagian yang tak terpisahkan dari menjalankan sebuah start-up, khususnya di tahap awal.
Ayo kita bahas pilihan-pilihan tersebut satu persatu.
Menangani Akuntansimu Sendiri
Jika kamu adalah seorang pemilik bisnis kecil, mungkin kamu ingin menangani pembukuan bisnismu sendiri untuk menghemat dana. Kini sudah banyak sumber dari internet untuk membantumu – mulai dari template laporan keuangan hingga video edukasi tentang bagaimana memulai pengerjaan fungsi akuntansimu.
Selain itu, mengelola keuanganmu sendiri memberimu insight langsung mengenai performa bisnismu, sehingga membuatmu semakin terlatih untuk memonitor laporan keuangan perusahaan.
Mengalihkan Akuntansi Ke Outsourcing
Jika start-upmu sudah memiliki landasan yang stabil dan dana ekstra, meng-outsource akuntansimu adalah pilihan yang masuk akal.
Kamu mungkin tidak punya waktu untuk mengurus semua aktivitas pembukuan. Merekrut seseorang dari luar perusahaan tanpa ikatan akan meringankan beban pekerjaanmu, sehingga kamu bisa lebih fokus untuk tugas operasional penting yang menyita lebih banyak waktu dan perhatian.
Merekrut Akuntan In-house
Pada akhirnya, jika bisnismu sudah berkembang dan siap untuk memiliki tim in-house, merekrut anggota tim tambahan adalah langkah yang tepat. Salah satu keuntungan yang paling menonjol dari merekrut akuntan in-house dibanding outsource adalah mereka selalu tersedia kapan saja dibutuhkan.
Dari melakukan analisa pasar hingga menghapuskan berbagai kekhawatiran pajak, akuntan in-house memahami segala seluk beluk keuangan perusahaan, sehingga menambah rasa loyalitas yang lebih, baik untuk pemberi kerja maupun karyawan. Namun, proses rekrutmen dan orientasi anggota tim tambahan tersebut berarti memberi tugas tambahan untuk tim HR.
Apapun pilihanmu, selalu ingat untuk mengukur kapasitas serta sumber dayamu sebagai pemilik bisnis.
Pro-Tip: Kabar gembira untuk para direktur mancanegara! Dapatkan akses ke paket akuntansi lengkap saat kamu menggabungkan start-upmu dengan Aspire Kickstart.
Istilah Umum Dalam Akuntansi yang Harus Diketahui Setiap Pemilik Bisnis
Agar kamu dapat memahami semua jargon yang harus diketahui, berikut adalah sedikit perkenalan mengenai istilah akuntansi yang pasti akan kamu temui di aktivitas sehari-harimu sebagai seorang pendiri perusahaan.
Arus Kas: Jumlah total uang yang keluar dan masuk perusahaan dari berbagai aktivitas bisnis.
Modal (Kerja): Jumlah awal uang yang dimiliki pemilik bisnis untuk dibelanjakan atau diinvestasikan dengan tujuan mengembangkan perusahaan. Dana ini biasanya bersifat likuid dan dapat diakses setiap waktu, namun tidak termasuk aset dan liabilitas.
Aset: Sumber daya perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud, yang dapat menghasilkan arus kas dan meningkatkan penjualan dalam bisnis. Ini termasuk uang kas, properti, peralatan operasional, merek dagang, paten dan hak cipta.
Liabilitas: Semua utang bisnismu, termasuk pinjaman, pajak, saldo kartu kredit, hipotek, utang dagang, serta semua biaya yang masih harus dibayar.
Piutang Dagang: Saldo uang dari bisnis penyediaan barang atau jasa, yang akan dicatat sebagai aset di neraca perusahaanmu.
Utang Dagang: Kebalikan dari piutang dagang. Utang dagang adalah uang yang harus dibayarkan pada supplier dan vendornya, yang dianggap sebagai kewajiban jangka pendek. Ini termasuk logistik, transportasi, perijinan dan peralatan.
Income Statement: Dokumen finansial yang menunjukkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan, dikenal juga dengan sebutan Profit & Loss (P&L) statement atau Laporan Laba Rugi.
Beban: Biaya operasional dalam menjalankan bisnis untuk menghasilkan pendapatan.
Laporan Laba Rugi: Laporan yang meringkas posisi keuangan perusahaan dan performa keseluruhan dengan menilai pendapatan, pengeluaran, dan biaya.
Ekuitas atau Ekuitas Pemegang Saham: Jumlah uang yang akan dikembalikan ke para pemegang saham inti setelah sebuah perusahaan membayar semua utang dan menjual semua asetnya.
Laba Ditahan: Porsi akumulasi laba atau laba bersih perusahaan yang tersisa setelah membayar dividen kepada pemegang sahamnya di akhir periode laporan.
Tahun Fiskal: Juga dikenal sebagai tahun finansial atau tahun anggaran, merupakan periode akuntansi selama satu tahun yang penting, digunakan perusahaan untuk menghitung laporan keuangan tahunan.
Burn Rate: Perhitungan untuk mengukur pembelanjaan modal awal oleh perusahaan sebelum menghasilkan segala bentuk arus kas atau laba positif.
Margin Laba: Persentase dari total pendapatan yang tersisa setelah mengurangi semua biaya, pajak dan beban administratif lainnya.
Dokumen Penting yang Harus Selalu Diperhatikan
Setelah akrab dengan beberapa istilah dasar dalam akuntansi, mari berkenalan dengan beberapa dokumen keuangan penting.
Baik menyewa akuntan outsource atau merekrut seorang profesional in-house untuk mengelola pembukuan, akan lebih baik bila para pendiri perusahaan memahami informasi seputar hal-hal berikut:
- Penggajian (Payroll): Semua dokumentasi pembayaran karyawan, seperti besar gaji, formulir otorisasi setoran langsung dan pengurangan pajak.
- Invoice: Permintaan pembayaran yang mencatat transaksi antara pembeli dan penjual, yang sangat krusial untuk kontrol dan audit internal. Umumnya untuk supplier, vendor, freelancer dan kontraktor.
- Rekening Koran: Catatan tercetak yang menunjukan rangkuman transaksi keuangan perusahaan atau perorangan. Ini akan membantu para pemegang akun untuk memonitor keuangan mereka dan mengidentifikasi kesalahan, bila ada.
- Laporan Keuangan: Tidak seperti rekening koran yang biasanya dikirim oleh pihak bank, laporan keuangan dipersiapkan dan dikeluarkan oleh manajemen perusahaan. Ini akan menyediakan gambaran umum bagi para pemegang saham tentang performa, posisi dan kesehatan finansial perusahaan.
- Laporan Kartu Korporat: Serupa dengan laporan bank, laporan kartu korporat akan memberi Anda ringkasan tentang bagaimana kartu kredit perusahaan Anda digunakan selama periode penagihan tertentu.
- Start-up Cost: Semua biaya yang dikeluarkan selama proses perencanaan bisnis, penelitian dan pengembangan, serta peluncuran bisnis dikategorikan dalam start-up cost. Di dalamnya termasuk segala pengeluaran, mulai dari marketing dan promosi, riset pasar, pelatihan karyawan, utilitas, dan perizinan.
- Bukti Pembayaran: Khususnya untuk bisnis e-commerce atau perusahaan yang sering berurusan dengan pengiriman produk dari luar negeri, bukti transaksi adalah dokumen penting yang akan kamu butuhkan dalam proses akuntansi. Bila ada perselisihan antara penjual dan pembeli, ini adalah bukti tertulis bahwa sebuah pembelian telah dibayarkan.
- Tagihan: Sebagai seorang pemilik bisnis, kamu tentu ingin membangun reputasi kredit yang baik di antara para vendor, dengan cara membayar setiap tagihan tepat waktu. Dalam konteks finance dan akuntansi, tagihan dapat dicatat di bawah kategori utang dagang.
Pro-Tip: Proses semua tagihanmu secara otomatis dengan Aspire Bill Pay. Cukup bayar dengan mem-forward email, dan kami akan mengurus langkah selanjutnya.
Pentingnya Pajak Dalam Akuntansi
Pemilik bisnis sering menganggap bahwa pajak dan akuntansi adalah dua hal terpisah. Tapi, keduanya saling berhubungan, lebih dari yang kamu kira. Proses akuntansi, seperti menghitung laporan keuangan, juga biasa digunakan untuk membuat perhitungan dan pembayaran pajak.
Seperti di negara lainnya, perusahaan-perusahaan di Singapura membayar corporate tax (atau di Indonesia disebut Pajak Penghasilan Badan) – dari pajak IRAS hingga pajak penjualan. Singapura adalah surga pajak bagi para investor asing dan pemilik bisnis, dengan persentase pajak terendah di Asia Tenggara, yaitu sebesar 17%.
Peran seorang akuntan atau tim finance selama musim pajak adalah mempersiapkan SPT, memastikan akurasi laporan keuangan, dan membantu agar perusahaan memenuhi persyaratan dan peraturan kepatuhan pajak.
Tiga Laporan Keuangan Inti untuk Start-up
Tujuan umum laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi penting mengenai posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan untuk para pemegang saham, kreditor dan investor.
Dalam bidang akuntansi, laporan tahunan setiap perusahaan memiliki tiga poin laporan finansial penting: neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
1. Neraca
Dikenal juga sebagai laporan posisi keuangan, neraca adalah dokumen finansial terpenting dalam setiap bisnis, terlepas dari ukuran dan nilainya. Neraca mencatat posisi finansial perusahaan dengan menunjukkan aset yang dikendalikan oleh bisnis, kewajiban yang harus dibayar, serta jumlah ekuitas yang dimiliki pemegang saham terkait.
Rumus Neraca: Total Aset = Total Kewajiban + Total Ekuitas
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi membantu kita memahami apakah operasi sebuah bisnis mendatangkan kerugian atau keuntungan ekonomi. Ini juga memungkinkan kita untuk mengidentifikasi tren seperti pertumbuhan pendapatan dan laba kotor.
Rumus Laporan Laba Rugi: Laba Bersih = Total Pendapatan – Total Biaya
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menunjukkan pergerakan kas yang terjadi akibat operasi dan kegiatan bisnis. Berbeda dari laporan laba rugi yang mengungkapkan apakah sebuah bisnis menghasilkan keuntungan atau kerugian, laporan arus kas berfokus pada jumlah kas yang dihasilkan selama sebuah periode akuntansi.
Laporan ini dapat dibagi dalam tiga kategori aktivitas:
- Aktivitas Operasi: Dari piutang hingga kas dari inventori, aktivitas operasi sangat penting dalam pendanaan operasi sehari-hari perusahaan.
- Aktivitas Investasi: Seiring berkembangnya bisnis, start-up mungkin akan memilih aset jangka panjang, seperti real estate dan bisnis lainnya sebagai investasi sekuritas, yang dapat meningkatkan arus kas perusahaan.
- Aktivitas Pendanaan: Semua arus kas antara bisnis dan para pemilik atau kreditornya dapat disebut sebagai aktivitas pendanaan. Dengan sejumlah aktivitas seperti penjualan saham dan membayar dividen tunai, catatan keuangan ini berfokus pada bagaimana sebuah bisnis dapat meningkatkan modal dan membayar kembali para investornya.
Pemahaman Keuangan Adalah Hal Yang Penting untuk Mengembangkan Bisnismu
Memprioritaskan finance dan akuntansi adalah kunci kesuksesan sebuah bisnis. Mungkin kamu berpendapat bahwa semua ini hanyalah tentang angka, tetapi angka-angka ini akan membantumu untuk membuat keputusan-keputusan finansial yang terinformasi dengan baik dan penuh perhitungan strategis.