Akuntasi
September 26, 2024

Laporan Arus Kas: Pengertian, Manfaat, Komponen, dan Jenisnya

Ditulis oleh
Galih Gumelar
Terakhir diubah pada
September 24, 2024

Laporan arus kas adalah salah satu dokumen keuangan yang penting untuk dikelola perusahaan. Seperti laporan keuangan lainnya, laporan ini membantu Anda melihat bagaimana kondisi perusahan atau bisnis.

Pada pembahasan ini, Anda dapat mengetahui lebih dalam tentang laporan arus kas. Mulai dari pengertian, manfaat, jenis, hingga tantangan dalam penyusunannya.

Baca selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan keluar bisnis pada periode akuntansi tertentu. Dengan kata lain, laporan ini berisi informasi mengenai pendapatan dan pengeluaran suatu bisnis atau perusahaan.

Laporan arus kas adalah satu dari lima komponen laporan keuangan selain laporan laba/rugi, laporan neraca, laporan perubahan modal, dan catatan atas laporan keuangan.Seperti laporan keuangan lainnya, cash flow statement adalah laporan penting  yang menunjukkan  kondisi finansial perusahaan. Dari laporan tersebut, Anda bisa menilai bagaimana kesehatan keuangan sebuah bisnis.

Tak hanya itu, laporan tersebut juga dapat membantu Anda melihat apakah perusahaan mampu menjaga arus kas yang lancar. Laporan ini menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi manajemen atau investor untuk membuat keputusan.

Namun, laporan arus kas tidak bisa Anda susun secara sembarangan. Di Indonesia, format penyusunan laporan arus kas diatur di dalam Persetujuan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 2 yang diterbitkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Manfaat Laporan Arus Kas

Laporan arus kas memberikan beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut.

1. Menunjukkan Kondisi Keuangan Perusahaan

Manfaat cash flow statement yang pertama adalah membantu Anda melihat bagaimana kondisi keuangan sebuah perusahaan. Manfaat ini dapat dirasakan baik oleh pihak manajemen perusahaan maupun calon investor.

Bagi pihak manajemen, cash flow statement menunjukkan apakah keuangan perusahaan dalam keadaan sehat atau tidak. Hal ini akan mempermudah dalam analisis masalah dan langkah yang harus diambil oleh pihak manajemen.

Sedangkan bagi calon investor, laporan ini akan membantu apakah perusahaan tersebut memiliki peluang bagus untuk investasi atau tidak. Dari cash flow statement, calon investor dapat melihat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. 

2. Mengelola Keuangan Lebih Efektif

Selain menunjukkan kondisi finansial, cash flow statement juga membantu perusahaan dalam mengelola keuangan. Dari laporan tersebut, pihak manajemen dapat memastikan apakah mereka memiliki dana yang cukup untuk operasional.

Tak hanya itu, manajemen juga dapat melihat apakah pos-pos penerimaan dan pengeluaran sudah berjalan dengan baik. Misalnya ada satu pos penerimaan yang terhambat, perusahaan bisa meningkatkan dari pos lain yang lebih potensial.

3. Membantu Membuat Keputusan Bisnis

Manfaat cash flow statement yang tak kalah pentingnya adalah membantu perusahaan dalam membuat keputusan bisnis. Keputusan tersebut bisa beragam, mulai dari peningkatan produksi, pembuatan produk baru, hingga pendanaan.

Sebagai contoh,  anggap saja laporan kas akhir tahun perusahaan menunjukkan peningkatan signifikan pada pendapatan perusahaan. Berdasarkan informasi tersebut , manajemen pun memutuskan untuk menambah anggaran untuk proses produksi.

Atau bisa jadi sebaliknya, laporan menunjukkan penurunan pada kas masuk perusahaan. Manajemen pun akan berusaha menjaga agar keuangan perusahaan tetap stabil, seperti mencari investor baru.

Komponen Laporan Arus Kas

Berikut tiga komponen utama dalam cash flow statement sesuai dengan PSAK 2.

1. Aktivitas Operasi

Komponen yang pertama adalah aktivitas operasi. Aktivitas ini mencakup arus kas dari kegiatan inti perusahaan, baik pendapatan maupun pengeluaran.

Berikut beberapa aktivitas operasi yang umum perusahaan lakukan:

  1. Penjualan barang atau jasa utama bisnis (kas masuk).
  2. Biaya operasional, seperti sewa gedung dan gaji karyawan (kas keluar).
  3. Laba bersih sebelum pajak, dividen, dan bunga (kas masuk).

2. Aktivitas Investasi

Komponen yang kedua adalah aktivitas investasi. Aktivitas ini mencakup kegiatan yang perusahaan lakukan sebagai bentuk investasi terhadap perusahaan atau bisnis. Bukan investasi dari pihak eksternal, melainkan investasi perusahaan untuk kegiatan bisnis mereka sendiri.

Berikut beberapa aktivitas investasi yang umum perusahaan lakukan:

  1. Penerimaan dari penjualan aset tetap, seperti properti dan peralatan kantor (kas masuk).
  2. Pembelian aset perusahaan jangka panjang, seperti gedung dan komputer(kas keluar).
  3. Dividen dan bunga dari investasi yang perusahaan lakukan (kas masuk).
  4. Kerugian dari investasi yang perusahaan lakukan (kas keluar).

3. Aktivitas Pendanaan

Komponen yang ketiga adalah aktivitas pendanaan. Aktivitas ini mencakup segala bentuk pendanaan untuk kegiatan perusahaan, biasanya dari pihak eksternal.

Berikut beberapa aktivitas pendanaan yang umum perusahaan lakukan:

  1. Penerimaan utang dan investasi dari bank atau investor (kas masuk).
  2. Pembayaran utang kepada bank (kas keluar).
  3. Pembayaran dividen dan pengembalian modal (kas keluar).

Jenis Laporan Arus Kas

Dalam proses penyusunannya, laporan arus kas terbagi ke dalam dua jenis. Berikut jenis cash flow statement dan penjelasannya.

1. Laporan Arus Kas Metode Langsung

Laporan arus kas metode langsung adalah laporan arus kas yang disusun berdasarkan arus kas aktual dari kegiatan operasional perusahaan. Metode ini dibuat dengan data dari buku besar atau rekening koran langsung. Laporan dengan metode ini menyajikan informasi kas masuk dan keluar dengan rinci.

Dengan laporan jenis ini, Anda bisa melihat data penerimaan dan pengeluaran kas pada aktivitas operasional. Anda juga dapat melihat informasi arus kas pada aktivitas investasi dan pendanaan.

Karena hasil yang rinci, Anda membutuhkan informasi yang lebih banyak dan penyusunan yang kompleks. Meski begitu, laporan arus kas metode langsung dapat lebih dipertanggungjawabkan akurasi dan mudah dipahami.

2. Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Sementara itu, laporan arus kas metode tidak langsung adalah laporan arus kas yang didasarkan atas informasi akuntansi akrual yang terdapat di komponen laporan keuangan lainnya, misalnya laporan laba rugi dan neraca. Laporan arus kas metode tidak langsung membandingkan kedua laporan tersebut untuk melihat pergerakan kas masuk dan keluar.

Dibandingkan dengan metode langsung, laporan jenis ini lebih mudah disusun. Meski begitu, laporan jenis ini menyajikan informasi yang kurang mendetail. Format laporan ini juga mungkin kurang dapat dipahami oleh orang yang memiliki pemahaman akuntansi terbatas.

Tantangan dalam Menyusun Laporan Arus Kas

Menyusun laporan keuangan, termasuk cash flow statement, memang bukan sesuatu yang mudah untuk perusahaan lakukan. Berikut beberapa tantangan yang umum perusahaan hadapi saat menyusun laporan arus kas.

1. Ketersediaan dan Akurasi Data

Tantangan pertama yang sering perusahaan hadapi saat menyusun laporan keuangan adalah ketersediaan dan akurasi data. Sebagai implikasinya, Anda harus mengumpulkan data dari berbagai sumber dan menyusunnya ke dalam sebuah laporan yang rapi.

Dalam konteks cash flow statement, pencatatan kas masuk dan keluar menjadi tantangan tersendiri. Terlebih lagi pada kegiatan operasional yang terjadi setiap hari dan dilakukan oleh hampir seluruh level karyawan. Mencatat data secara otomatis dalam sistem yang terintegrasi dapat menjadi solusi yang membantu proses laporan nantinya.

2. Penyajian Informasi yang Tepat

Tantangan selanjutnya yang juga sering perusahaan hadapi ketika menyusun cash flow statement adalah penyajian informasi yang tepat. Anda harus dapat menyajikan laporan yang jelas, ringkas, sekaligus mudah dipahami. Terlebih lagi jika laporan tersebut Anda tujukan kepada pihak dengan keterbatasan pemahaman akuntansi.

3. Ketersediaan Teknologi dan Sumber Daya

Tantangan yang juga kerap perusahaan hadapi adalah ketersediaan teknologi dan sumber daya. Anda membutuhkan staf yang berkualitas dengan keahlian akuntansi yang mumpuni. Selain itu, faktor ketersediaan waktu juga menjadi hal yang penting dalam menyusun laporan kas yang baik.

Penggunaan teknologi harus menjadi pertimbangan penting dalam penyusunan cash flow statement. Ketersediaan teknologi yang memadai akan sangat membantu dalam penyajian laporan yang baik serta pengelolaan keuangan secara keseluruhan.

Buat Laporan Lebih Mudah dengan Bantuan Integrasi Aspire

Seiring dengan pertumbuhan skala bisnis, kebutuhan akan pengelolaan keuangan dan penyusunan laporan yang baik pun semakin tinggi. Anda mungkin tidak bisa hanya mengandalkan metode pencatatan manual, terlebih dengan sumber daya dan waktu yang terbatas.

Untuk memudahkan proses pengelolaan keuangan dan menghasilkan laporan yang baik, kini Anda dapat mengandalkan Aspire. Software Aspire membantu Anda dalam mengelola keuangan bisnis dengan mudah hanya dalam satu platform.

Dengan Aspire, Anda bisa mengelola penerimaan dan pengeluaran perusahaan yang lebih efektif. Aspire juga dapat terintegrasi langsung dengan software akuntansi Anda, sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan arus kas dan laporan keuangan lainnya.

Tertarik mengetahui apa saja yang bisa Aspire lakukan untuk mengembangkan bisnis Anda? Hubungi tim kami sekarang!

BAGIKAN ARTIKEL INI
Galih Gumelar
adalah penulis ulung dengan spesialisasi di makroekonomi, bisnis, keuangan, dan politik. Berbekal pengalaman menulis di CNN Indonesia, The Jakarta Post, dan organisasi kenamaan lainnya, Galih menggunakan keahliannya dalam menulis wawasan yang bermanfaat bagi mereka yang ingin memulai usaha.
Mengoptimalkan operasi keuangan Anda dengan Aspire
Temukan bagaimana Aspire dapat membantu Anda mempercepat proses keuangan dari awal hingga akhir mulai dari pembayaran hingga manajemen pengeluaran
Hubungi Sales