Arus kas atau cash flow adalah hal yang esensial dalam menunjang keberlangsungan sebuah bisnis. Namun, apa sebenarnya cash flow? Dan bagaimana cara mengelola cash flow yang baik bagi perusahaan? Temukan jawabannya di artikel berikut!
Pengertian Cash Flow
Arus kas atau cash flow adalah kas, termasuk uang tunai dan nontunai, dan setara kas bersih yang masuk dan keluar dari perusahaan.
Dalam hal ini, terdapat dua jenis cash flow yang dikenal dalam proses bisnis, yakni cash inflow dan cash outflow. Cash inflow adalah uang yang masuk ke perusahaan sementara cash outflow adalah uang yang digelontorkan perusahaan mewakili arus kas keluar (cash outflow).
Bagi perusahaan, cash flow mencerminkan perputaran uang pada sebuah perusahaan dan bukti atas aktivitas keuangan yang dilakukan perusahaan. Selain itu, cash flow juga bisa menjadi refleksi atas performa keuangan perusahaan, lantaran tingkat efisiensi biaya dan kemampuan perusahaan dalam meraih laba juga tercermin di dalam arus kas.
Di samping itu, perusahaan juga kerap menganalisis arus kas demi menentukan strategi bisnis ke depan. Tak ketinggalan, perusahaan juga menggunakan cash flow untuk membangun reputasinya. Pasalnya, kemampuan perusahaan dalam menciptakan arus kas positif bisa menjadi daya tarik bagi investor untuk membenamkan modal di perusahaan tersebut.
Lebih lanjut, cash flow umumnya tercantum di laporan arus kas, yang merupakan satu dari empat komponen utama laporan keuangan. Adapun laporan keuangan lainnya terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan modal.
Dalam laporan tersebut, jika pemasukan perusahaan lebih besar dari pengeluarannya maka kondisi tersebut bisa disebut sebagai arus kas positif. Sementara itu, jika pengeluaran perusahaan lebih besar dibanding pemasukannya, maka yang terjadi adalah arus kas negatif.
Arus kas positif mencerminkan bahwa aset lancar perusahaan meningkat, sehingga perusahaan pun mampu untuk melunasi utangnya, membayar beban-beban, dan melakukan reinvestasi sehingga kesinambungan operasinya bisa berjalan dalam jangka panjang.
Sebaliknya, arus kas negatif mencerminkan bahwa perusahaan berpotensi tidak bisa memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam jangka panjang. Agar hal itu tidak terjadi, maka perusahaan harus menentukan strategi dalam mengelola arus kas dan pengeluarannya.
Jenis Cash Flow
Dalam aktivitas bisnis, cash flow pada umumnya terbagi ke dalam tiga jenis berdasarkan peruntukannya. Lantas, apa saja jenis-jenis cash flow?
Cash Flow Operasi
Cash flow operasi atau arus kas operasional adalah nilai kas bersih yang dihasilkan atau dikeluarkan dalam operasi bisnis sehari-hari. Sehingga, dalam hal ini, perusahaan wajib hukumnya mencapai arus kas yang positif agar dapat melakukan kegiatan operasionalnya dengan lancar.
Adapun contoh cash flow masuk dari kegiatan operasi mencakup pendapatan, misalnya pendapatan jasa atau penjualan produk. Sementara itu, contoh cash flow keluar dari kegiatan operasi mencakup pembelian bahan baku produksi, biaya distribusi, hingga gaji karyawan.
Cash Flow Investasi
Sementara itu, cash flow investasi mengacu pada aliran uang masuk dan keluar terkait aktivitas investasi yang dilakukan perusahaan.
Asal tahu saja, perusahaan biasanya memiliki dua kegiatan bisnis, yakni kegiatan operasional dan non-operasional. Adapun salah satu bentuk kegiatan bisnis non-operasional adalah kegiatan investasi, misalnya dengan berinvestasi di properti atau surat-surat berharga. Tujuannya, tentu saja untuk mendapatkan penghasilan tambahan di luar kegiatan bisnis utamanya.
Dengan demikian, maka perusahaan bisa mendapatkan uang masuk dari imbal hasil investasinya atau penjualan aset. Sementara itu, cash outflow dari kegiatan ini mencakup pembelian aset.
Dalam jangka pendek, perusahaan sejatinya "diwajarkan" untuk memiliki arus kas investasi yang negatif. Sebab, hal itu menunjukkan bahwa kondisi finansial perusahaan sedang sehat sehingga ia pun mampu menjadi agresif dalam mengakumulasi aset.
Kendati demikian, perusahaan juga harus mempertahankan status arus kas positif untuk cash flow investasi dalam jangka panjang. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menjalankan strategi pengelolaan portofolio asetnya dengan baik.
Cash Flow Pembiayaan
Jenis cash flow terakhir adalah cash flow pembiayaan atau cash flow pendanaan. Ini merujuk pada seluruh aliran uang masuk dan keluar antara perusahaan, investor, dan kreditur yang terkait dengan pendanaan perusahaan.
Dengan demikian, maka cash inflow dari kegiatan ini mencakup kegiatan seperti penerimaan utang atau penerbitan saham baru. Sementara itu, cash outflow dari aktivitas ini terdiri dari pembayaran dividen ke pemegang saham dan pelunasan cicilan utang.
Arus kas pembiayaan yang positif menjelaskan bahwa perusahaan tengah mendapat kucuran pendanaan yang mumpuni untuk melakukan ekspansi bisnis atau menjalankan kegiatan operasional. Sementara itu, arus kas negatif bisa saja menunjukkan bahwa perusahaan tengah memasuki periode pembayaran dividen dan melunasi cicilan utang.
Metode Pencatatan Laporan Cash Flow
Perusahaan biasanya mencatat cash flow ke dalam sebuah laporan. Biasanya, perusahaan mencatat cash flow ke dalam dua metode, yakni metode langsung dan metode tidak langsung.
Namun, apa perbedaan mendasar dari kedua metode tersebut? Berikut penjelasannya.
Metode Langsung
Dalam metode langsung, pencatatan cash flow dilakukan dengan mengelompokkan komponen-komponen arus kas ke dalam beberapa kategori.
Dalam hal ini, laporan arus kas disusun dengan prinsip aktual, di mana pencatatan dilakukan ketika perusahaan benar-benar menerima atau mengeluarkan uang. Dengan demikian, metode ini menunjukkan asal semua pemasukan dan pengeluaran selama periode pencatatan yang tengah berjalan.
Metode Tidak Langsung
Sementara itu, metode cash flow tidak langsung menitikberatkan pada nilai laba bersih.
Dalam metode ini, pergerakan kas dari kegiatan operasional dimulai dengan nilai laba bersih. Kemudian, laba bersih itu disesuaikan dari perubahan akun aset dan kewajiban yang terdapat di neraca.
Adapun perubahan tersebut akan menjadi faktor penambah atau pengurang nilai laba bersih untuk mendapatkan nilai arus kas dari aktivitas operasional.
Mengenal Analisis Cash Flow dan Ragam Jenisnya
Selain mencatat arus kas, perusahaan juga wajib menganalisis cash flow dengan tujuan untuk mengevaluasi kinerja bisnisnya dan menentukan langkah bisnis ke depan.
Analisis ini rupanya tak hanya penting bagi perusahaan, namun juga bagi pihak-pihak terkait seperti investor dan kreditur. Pasalnya, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, analisis cash flow sangat bermanfaat untuk melihat seberapa baik sebuah perusahaan menghasilkan kas dan prospek kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka panjang.
Pada umumnya, analisis ini dilakukan dengan menghitung rasio-rasio keuangan. Berikut adalah dua contoh dari analisis cash flow yang kerap digunakan oleh perusahaan.
Arus Kas Operasi/Penjualan Bersih
Rasio ini menjelaskan seberapa banyak uang kas yang dihasilkan dari setiap Rupiah yang didapat dari penjualan.
Sesuai dengan namanya, rasio ini didapatkan dengan membagi arus kas operasi dengan penjualan bersih. Nanti, hasilnya diekspresikan dalam bentuk persentase.
Sebenarnya, tidak ada patokan khusus terkait berapa nilai rasio yang baik. Pasalnya, kondisi penjualan dan dinamika keuangan perusahaan setiap sektor pun berbeda-beda. Namun, semakin tinggi persentasenya, harusnya kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari penjualan bisa dibilang sangat baik.
Arus Kas Bebas (Free Cash Flow)
Analisis cash flow berikutnya adalah arus kas bebas (free cash flow), yakni sebuah rasio yang mencerminkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan kas. Di samping itu, investor juga menggunakan analisis arus kas bebas untuk menilai apakah sebuah perusahaan masih punya kas yang memadai dan mampu melunasi kewajiban pembayaran dividen.
Cara menghitung arus kas bebas adalah dengan mengurangi arus kas operasional bersih dengan belanja modal (capital expenditures).
Sebuah perusahaan bisa dikatakan memiliki arus kas bebas yang baik jika nilainya terus berkembang antar periode. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu untuk menambah kasnya, yang nantinya digunakan demi memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam jangka panjang, seperti membiayai kegiatan operasional.
Bagaimana Tips Mengelola Cash Flow bagi Bisnis?
Cash flow adalah hal yang krusial bagi kelangsungan bisnis, sehingga semua perusahaan wajib memahami cara untuk mengelolanya.
Namun, bagaimana tips mudah pengelolaan cash flow bagi perusahaan? Berikut penjelasannya.
Membuat Prioritas Pengeluaran
Dalam berbisnis, tagihan dan pengeluaran bisa terkesan sangat bejibun. Sayangnya, ada kalanya pelaku bisnis masih kurang paham mengenai biaya apa saja yang harus dibayar terlebih dulu.
Oleh karenanya, untuk membuat arus kas yang efektif dan efisien, perusahaan bisa menyusun prioritas pengeluaran yang harus dibayar terlebih dulu. Sementara itu, untuk pengeluaran nonprioritas, perusahaan bisa menundanya di periode lain atau mengefisiensikannya menjadi lebih murah.
Lakukan Penganggaran Secara Detail
Salah satu hal yang membuat pengeluaran perusahaan membengkak adalah ketiadaan penganggaran atau penganggaran yang kurang baik. Padahal, anggaran yang detail bisa memberikan proyeksi mengenai kesehatan cash flow sebuah perusahaan pada periode tersebut.
Oleh karenanya, di awal periode pembukuan, perusahaan wajib hukumnya melakukan penganggaran dengan rinci. Dalam artian, perusahaan harus menerangkan jenis pengeluaran, tujuan, dan nilainya demi mengontrol pengeluaran berlebih yang dapat mengganggu arus kas.
Menetapkan Strategi Penjualan
Selain perkara pengeluaran, pemasukan juga menjadi unsur penting dalam cash flow. Sehingga, perusahaan harus memiliki strategi penjualan yang baik agar cash inflow-nya selalu lancar.
Adapun salah satu contoh strategi penjualan adalah dengan menerapkan sistem bundling, yakni paket penjualan satu produk yang digabung dengan produk lain yang sama-sama diproduksi oleh perusahaan.
Kemudian, terdapat pula strategi program keanggotaan (membership), di mana setiap member program tersebut bisa mendapatkan diskon jika membeli produk dalam suatu jumlah tertentu.
Memanfaatkan Platform Pengelolaan Keuangan
Terakhir, pelaku usaha juga bisa memanfaatkan platform pengelolaan keuangan untuk mengelola arus kasnya.
Setiap usaha, terutama usaha yang baru merintis, kadang kewalahan dalam mengelola pengeluaran dan pemasukan yang didapat. Akibatnya, arus kas mereka pun menjadi kacau. Hal ini pun bisa mengancam kelangsungan bisnisnya ke depan.
Kendati begitu, mereka tetap bisa mengelola arus kasnya dengan baik menggunakan platform keuangan. Pasalnya, platform keuangan memiliki fitur yang dapat mengontrol pengeluaran agar sesuai dengan anggaran, seperti pembayaran terjadwal, pembayaran massal, dan pemantauan transaksi.
Dalam hal ini, pelaku bisnis, termasuk Anda, bisa memanfaatkan Aspire sebagai solusi atas pengelolaan arus kas Anda. Lantas, apa saja keunggulan Aspire?
Kelola Cash Flow Anda Secara Efisien dengan Aspire!
Aspire memiliki fitur manajemen pengeluaran yang tak hanya membuat pengeluaran Anda menjadi lebih terkendali namun juga menghemat waktu kerja Anda selaku pelaku bisnis. Sehingga, Aspire tak hanya membantu cash flow perusahaan Anda menjadi lebih efisien namun juga membuat seluruh proses keuangan Anda menjadi lebih ringkas.
Sebagai buktinya, Anda bisa mendelegasikan pengeluaran kepada anggota tim Anda sambil tetap mempertahankan kendali penuh atas anggaran. Di samping itu, Aspire juga memberikan fasilitas alur persetujuan berlapis yang sistematis, sehingga tidak ada transaksi yang tidak mungkin Anda pantau di perusahaan Anda.
Selain itu, Aspire juga menyediakan monitor pengeluaran secara real-time sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan pengeluaran berlebihan atau pengeluaran kejutan di akhir bulan.
Tak ketinggalan, fitur manajemen pengeluaran di Aspire juga bisa terintegrasi dengan sejumlah perangkat lunak, lembar anggaran, atau akun pembayaran sehingga Anda bisa mengelola seluruh pengeluaran perusahaan dalam satu tempat saja.
Bahkan, Anda pun bisa melakukan penjadwalan pembayaran biaya operasional dan membayarnya secara massal (Bulk Payment) kepada pihak-pihak yang membutuhkan penggantian uang.
Tak perlu ragu dengan keandalan Aspire karena produk-produk Aspire sudah dipercaya oleh lebih dari 15.000 bisnis di seluruh dunia dan terbukti membantu efisiensi waktu pencatatan keuangan!