Perusahaan : Agensi yang Berusaha Memberikan Hasil Lebih untuk Klien.
KPI Media adalah agensi performance marketing yang menjadi perhatian karena komitmen mereka untuk memberikan hasil melebihi KPI yang mereka janjikan. Didirikan pada tahun 2020, agensi ini telah bekerja dengan lebih dari 50 perusahaan start-up yang didukung oleh venture capital untuk membantu mereka mencapai tujuan bisnis melalui iklan berbayar dan analisis data.
Hingga saat ini, KPI Media menjadi satu-satunya performance agency di wilayah Asia Pasifik yang menjamin konversi untuk kampanye media berbayar kepada klien mereka.
Tantangan: Tantangan Apa Saja yang Dihadapi Oleh KPI Media?
#1 Kartu kredit perusahaan yang sulit digunakan
Saat ini, tim KPI Media yang bekerja secara remote sepenuhnya terdiri dari 20 karyawan yang berbasis di Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam, India, dan Filipina. Untuk memastikan karyawan mereka merasa memiliki rasa kepemilikan yang kuat, KPI Media berusaha menciptakan solusi yang menunjang kenyamanan bekerja secara remote. Salah satunya adalah dengan mempermudah pengeluaran bisnis karyawan sehari-hari, seperti pengeluaran iklan di platform Facebook, Google, LinkedIn, ataupun kemudahan meeting dan menjamu klien.
Semua ini sulit didapatkan melalui layanan finansial dan perbankan tradisional. Bukan hanya biaya transaksi, waktu pemrosesan yang lama, dan kurangnya kemampuan untuk melakukan pengecekan pengeluaran secara real-time yang menjadi kendala. Selain ini, sulitnya menerbitkan kartu kredit korporat dikarenakan kendala dokumen dan biaya tambahan juga menambah kendala mereka.
#2 Biaya tambahan untuk membuat akun bank dalam mata uang asing
Dalam waktu 2 tahun, KPI Media yang berkantor pusat di Singapura telah melakukan ekspansi ke Indonesia dan Filipina. Tentunya hal ini membawa tantangan tersendiri, salah satunya adalah perlunya membuka rekening dalam mata uang Rupiah untuk memfasilitasi transfer lokal. Namun, hal ini terhambat akibat aturan biaya tambahan untuk membuka rekening dalam mata uang Rupiah.
Jelas bahwa mereka membutuhkan solusi keuangan yang dapat mendukung kebutuhan perusahaan, di mana pun mereka mendirikan kantor operasional selanjutnya.
#3 Aplikasi pembayaran yang tidak terhubung
Permintaan klien akan KPI Media yang terus bertambah membuat KPI Media harus merekrut lebih banyak anggota tim, tak hanya dari Singapura. Hal ini menimbulkan tantangan tambahan bagi tim keuangan KPI Media untuk membayarkan upah anggota tim sesuai mata uang lokal mereka. Sebelumnya, tim finance harus menggunakan berbagai layanan manual berbeda supaya dana dapat masuk ke rekening luar negeri sesuai jumlah dan tepat waktu.
#4 Kesulitan dalam pelacakan pembayaran iklan klien
Untuk agensi performance marketing seperti KPI Media, biaya untuk pemasangan iklan adalah salah satu pengeluaran utama yang harus dikontrol. Faktur dari Facebook dan Google aka ditagihkan segera setelah limit spending telah tercapai. Berdasarkan campaign, hal ini bisa berarti tiap minggu, atau tiap beberapa kali sehari. Sebelumnya, faktur iklan dibayarkan melalui satu kartu kredit perusahaan yang digunakan untuk berbagai klien sekaligus. Akibatnya, banyak waktu yang didedikasikan untuk pelacakan dan rekonsiliasi biaya iklan secara manual, yang berdampak negatif pada produktivitas mereka.
Mengingat profitabilitas agensi bergantung pada hasil yang dicapai sesuai waktu dan anggaran, penting untuk menetapkan cara yang lebih efisien dalam mengelola biaya dan pengeluaran mereka.
Aspire menjadi solusi untuk automasi proses manual KPI Media.