Gaji bersih adalah pendapatan yang karyawan terima setelah dikurangi potongan atas hasil kerjanya selama periode tertentu, biasanya sebulan. Perhitungan gaji bersih atau net salary dilakukan berdasarkan ketentuan perusahaan dan aturan pemerintah yang berlaku. Untuk itu, perusahaan perlu memahami bagaimana cara menghitung gaji bulanan termasuk gaji bersih.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang gaji bersih, mulai dari pengertian sampai cara menghitungnya. Anda juga akan menemukan apa saja yang membedakan antara gaji bersih dengan gaji kotor pada pembahasan berikut ini.
Pengertian Gaji Bersih (Net Salary)
Gaji bersih adalah total pendapatan yang diterima oleh karyawan setelah ada penambahan dan potongan, seperti pajak penghasilan (PPh) dan iuran BPJS. Umumnya, karyawan menerima gaji bersih sebulan sekali. Penerapan jenis potongan beserta jumlahnya pada perhitungan gaji bersih karyawan tergantung pada ketentuan perusahaan.Â
Selain itu, pengurangan pada perhitungan gaji karyawan juga mengacu pada pajak penghasilan (PPh) sesuai aturan pemerintah. Pada metode perhitungan gaji bersih, perusahaan akan memotong langsung gaji untuk nominal PPh yang harus dibayar oleh karyawan.
Gaji bersih dikenal juga dengan istilah take home pay atau net salary, yaitu gaji yang dibawa pulang karyawan setelah perhitungan atas pendapatan tambahan dan potongan. Pendapatan tambahan dapat berupa tunjangan, sedangkan potongan umumnya berupa pajak penghasilan dan iuran.
Perbedaan Gross dan Net Salary
Saat membahas gaji bersih atau net salary, tidak sedikit yang menghubungkannya dengan gross salary (gaji kotor). Kedua hal ini merupakan konsep yang berbeda, namun memiliki hubungan satu sama lain terutama untuk perhitungan gaji karyawan. Lantas, apa perbedaan gaji kotor dan gaji bersih?
Apa Itu Gaji Kotor dan Contohnya
Gaji kotor atau gross salary adalah total pendapatan karyawan sebelum ada pengurangan dari potongan pajak atau iuran rutin. Jika menggunakan sistem penggajian gross salary, maka karyawan harus melakukan pembayaran pajak penghasilan dan iuran asuransi ketika menerima gaji. Dengan kata lain, karyawan perlu menghitung dan membayar pajak serta iuran wajibnya sendiri setiap bulannya.
Contohnya, perusahaan A menerapkan sistem gross salary dan memberikan gaji kotor sebesar Rp7.000.000 kepada Ani. Setelah menerima gaji tersebut, Ani harus membayar pajak penghasilan dan berbagai macam iuran BPJS sebesar Rp500.000. Jadi gaji yang Ani terima tetap sebesar Rp7.000.000 namun Ani perlu membayar pajak serta iuran secara terpisah.
Apa Itu Gaji Bersih dan Contohnya
Perbedaan gaji bersih dan gaji kotor terletak pada total pendapatan yang diterima oleh karyawan. Gaji bersih atau net salary adalah total pendapatan karyawan setelah mengurangi gross salary dengan potongan.Â
Jika menggunakan sistem penggajian net salary, karyawan tidak perlu lagi membayar pajak dan iuran asuransi secara mandiri karena sudah dipotong langsung oleh perusahaan. Nantinya perusahaan yang akan membayarkan pajak serta iuran wajib tersebut kepada instansi terkait.
Contohnya, perusahaan B menerapkan sistem net salary dan menetapkan gaji kotor sebesar Rp7.000.000 kepada Nia. Dari gaji kotor tersebut, perusahaan akan melakukan potongan untuk pembayaran pajak dan BPJS sebesar Rp500.000. Gaji yang diterima Nia pada bulan tersebut adalah Rp6.500.000.
Cara Menghitung Gaji Bersih
Perhitungan gaji karyawan perlu perusahaan lakukan berdasarkan beberapa komponen di dalamnya. Pada perhitungan gaji bersih karyawan, komponen utamanya adalah pendapatan dan potongan.Â
Pendapatan karyawan jumlahnya dapat berbeda-beda setiap bulan, tergantung pada komponen dan perhitungan dari perusahaan. Pendapatan karyawan berasal dari:
- Gaji pokok, yaitu upah dasar yang jumlahnya tetap setiap bulan dan ditentukan berdasarkan jabatan serta kesepakatan dengan perusahaan sebagai pemberi kerja. Kendati demikian, jika perusahaan juga menyediakan tunjangan tetap kepada karyawan, maka nilai gaji pokok harus paling sedikit sebesar 75% dari total gaji pokok dan tunjangan tetap, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 tentang Pengupahan
- Tunjangan, yaitu pendapatan di luar gaji pokok yang karyawan terima baik secara tetap maupun tidak tetap. Contohnya tunjangan makan, transportasi, dan tunjangan hari raya (THR).
- Pendapatan insidental, yaitu pendapatan karyawan karena alasan tertentu. Contohnya adalah uang lembur dan fee proyek.
Sementara itu, potongan merupakan komponen yang akan mengurangi total pendapatan karyawan. Beberapa contoh potongan gaji karyawan adalah:
- Pajak penghasilan (PPh).
- Iuran BPJS Kesehatan dengan nilai pungutan 1% dari pendapatan kotor karyawan
- Iuran BPJS Ketenagakerjaan yang umumnya terdiri dari:some text
- Jaminan Pensiun (JP) dengan nilai kontribusi 1% dari pendapatan atau gaji kotor
- Jaminan Hari Tua (JHT) dengan nilai kontribusi 2% dari pendapatan atau gaji kotor.
- Pembayaran cicilan atas pinjaman karyawan.
- Iuran dana pensiun.
- Denda keterlambatan.
Kalkulator Gaji Bersih
Untuk menghitung gaji bersih, Anda dapat menggunakan rumus berikut:
Gaji Bersih = Total Pendapatan - Potongan
Contohnya, Nia adalah pegawai yang, berdasarkan kontrak kerja, menerima gaji bersih per bulan dari perusahaannya. Pada bulan Juni 2024, ia menerima pendapatan dari perusahaannya dengan rincian sebagai berikut:
- Gaji pokok: Rp7.000.000
- Tunjangan transportasi: Rp1.000.000
- Tunjangan makan: Rp1.000.000
- Tunjangan anak: Rp250.000
- Uang lembur: Rp300.000
Sementara itu, berikut rincian potongan gaji yang Nia dapatkan pada bulan Juni:
- Pajak penghasilan: Rp300.000
- BPJS Kesehatan: Rp150.000
- BPJS Ketenagakerjaan: Rp150.000
- Pembayaran cicilan pinjaman: Rp800.000
- Iuran pensiun: Rp200.000
- Denda keterlambatan: Rp50.000
Total pendapatan yang Nia terima pada Juni 2024 adalah Rp9.550.000, sedangkan total potongannya adalah Rp1.650.000. Berikut kalkulator gaji bersih untuk menghitung gaji yang semestinya Nia terima di rekeningnya di bulan tersebut:
Gaji bersih = Rp9.550.000 - Rp1.650.000 = Rp7.900.000
Dari perhitungan di atas, dapat Anda lihat bahwa nominal gaji bersih Nia adalah Rp7.950.000. Perlu Anda pahami juga bahwa perhitungan ini hanyalah contoh dan penerapannya dapat bervariasi tergantung dengan ketentuan perusahaan pemberi kerja serta aturan pemerintah.
Kelola Gaji Karyawan Lebih Efisien dengan Aspire
Jika Anda adalah pelaku bisnis, maka pengelolaan dan perhitungan gaji karyawan perlu Anda lakukan dengan tepat serta akurat. Terlebih lagi jika Anda memiliki banyak karyawan yang tentunya sulit jika harus menghitung gajinya secara manual. Untuk itu, Anda dapat memanfaatkan sistem Bulk Payments dari Aspire untuk mempermudah proses penggajian karyawan.
Dengan Bulk Payments Aspire, Anda bisa melakukan transfer uang massal secara berjadwal, serentak, dan otomatis. Akibatnya, Anda tak perlu melakukan proses manual dalam mengirim pembayaran gaji ke karyawan Anda. Selain itu, Bulk Payments juga membantu Anda mengirimkan gaji karyawan secara tepat waktu.
Tak cuma itu, Aspire juga membantu Anda mengelola, mengontrol, dan memantau biaya-biaya lainnya secara real time melalui Manajemen Biaya.Â
Aspire juga akan mempermudah proses penerbitan invoice kepada klien dan pengelolaan piutang perusahaan. Anda tidak perlu khawatir akan lupa mengirim invoice, karena Aspire dapat menjadwalkan pengirimannya secara otomatis.Â
Tak hanya itu, Anda juga bisa menerima dan mengelola pembayaran dari pelanggan Anda dengan otomatis dan lebih efisien dari berbagai metode apa pun dengan Payment Gateway Aspire.Â
Masih banyak yang dapat Aspire lakukan untuk membantu perkembangan bisnis Anda. Ingin tahu lebih lanjut? Hubungi tim kami sekarang!