Newsroom
October 29, 2024

PCI DSS Adalah Standar Keamanan Data Kartu Kredit, Ini Fungsi dan Manfaatnya

Ditulis oleh
Galih Gumelar
Terakhir diubah pada
October 29, 2024

Apa Itu PCI DSS?

PCI DSS merupakan kepanjangan dari Payment Card Industry Data Security Standard. PCI DSS adalah standar keamanan global untuk melindungi informasi pembayaran dan data kartu kredit. 

Pembuatan standar ini dirancang oleh PCI SSC (Payment Card Industry Security Standards Council) yang terdiri dari kolaborasi beberapa institusi keuangan dunia. Institusi yang tergabung dalam PCI Security Standards Council antara lain American Express, MasterCard Worldwide, Visa Inc, JCB International, dan Discover Financial Services.

Aturan dalam PCI DSS mengharuskan perusahaan yang mengolah, menyimpan, atau mentransmisikan data kartu pembayaran untuk menerapkan langkah-langkah keamanan. Tujuannya adalah untuk melindungi informasi sensitif milik pelanggan, antara lain nomor kartu, tanggal kadaluarsa, dan kode keamanan serta mencegah pencurian identitas.

Penerapan PCI DSS memiliki peran yang signifikan dalam dunia keuangan, terutama pembayaran online. Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak masyarakat yang memanfaatkan pembayaran online dengan kartu kredit maupun debit. Adanya standar keamanan untuk para entitas yang terkait akan membantu menjaga keamanan atau sekuriti data pemegang kartu.

Oleh karenanya, standar yang dirancang oleh PCI Security Standards Council tidak hanya dipatuhi oleh lembaga perbankan saja. Mengingat adopsi pembayaran online yang kian marak, standar keamanan data ini juga perlu dipatuhi oleh perusahaan teknologi, perusahaan ritel, atau pihak ketiga yang menyelenggarakan layanan pembayaran.

Perusahaan atau entitas tersebut harus mematuhi standar PCI DSS sebaik mungkin. Kelalaian dan pelanggaran atas standar tersebut dapat memberikan konsekuensi serius untuk perusahaan. Beberapa di antaranya adalah denda dan biaya pemlihan data, kehilangan kepercayaan pelanggan, serta tuntutan hukum.

Fungsi PCI DSS untuk Pembayaran online 

Adanya standar global PCI DSS yang mengatur keamanan pembayaran menggunakan kartu tentunya sangat membantu pelanggan. Terlebih lagi dengan semakin maraknya pembayaran online yang menjadi pilihan masyarakat zaman sekarang.

Berikut beberapa fungsi PCI DSS untuk sistem keuangan, termasuk pembayaran online. 

1. Melindungi Data Pelanggan

Fungsi penerapan PCI DSS yang pertama adalah melindungi data sensitif milik pelanggan dari pencurian atau penyalahgunaan. Dengan menerapkan standar keamanan data tersebut, perusahaan dapat melindungi data-data dan informasi pembayaran pelanggan.

2. Memantau Jaringan Secara Berkala

Penerapan PCI DSS berarti perusahaan mengimplementasikan sistem perlindungan dan memantau jaringan secara berkala untuk proses pembayaran online. Pemantauan ini akan membantu mencegah dan meminimalisir terjadinya kecurangan.

3. Membatasi Akses Data

Akses terhadap informasi dan data menjadi hal yang sangat penting dalam pembayaran online. Penerapan PCI DSS memungkinkan perusahaan untuk melakukan pembatasan akses terhadap data yang ada. Dengan begitu, hanya pihak berwenang saja yang dapat mengakses data-data penting milik pelanggan.

4. Mengurangi Risiko Kebocoran Data

Fungsi PCI DSS yang selanjutnya adalah membantu mengurangi risiko penipuan dan kebocoran data pelanggan. Dengan menerapkan sistem keamanan yang ketat, perusahaan dapat melindungi data pelanggan dari pencurian dan tindak kejahatan carding. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan kredibilitas perusahaan di mata pelanggan.

5. Meningkatkan Keamanan Transaksi

Perumusan standar PCI DSS bertujuan untuk memastikan bahwa proses transaksi terjadi melalui infrastruktur yang aman. Hal ini akan membantu dalam meminimalisasi risiko atas aktivitas ilegal, seperti penipuan dan pencurian data.

Komponen Persyaratan PCI DSS

Untuk menjaga keamanan data (data security) pelanggan, perusahaan atau entitas terkait perlu mendapatkan sertifikasi kepatuhan PCI DSS. Agar bisa memperoleh sertifikasi PCI DSS, terdapat 12 persyaratan yang harus diimplementasikan oleh perusahaan, yaitu sebagai berikut.

  1. Membangun dan mempertahankan jaringan (firewall) yang kuat untuk melindungi data pelanggan dari akses tidak sah.
  2. Tidak menggunakan password (kata sandi) default dan menggantinya dengan password yang unik dan aman (vendor-supplied).
  3. Melindungi data kartu dengan enkripsi data pembayaran dalam jaringan yang kuat dan aman.
  4. Melakukan enkripsi data melalui jaringan terbuka sehingga tidak dapat disadap dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak sah.
  5. Memantau dan menguji keamanan sistem pembayaran secara teratur untuk mendeteksi ancaman yang mungkin terjadi.
  6. Melakukan pengembangan dan pemeliharaan sistem serta aplikasi pembayaran agar tetap terjamin keamanannya.
  7. Mengendalikan akses dan memberikannya hanya kepada pengguna yang membutuhkan dengan identifikasi unik untuk setiap pengguna.
  8. Memastikan identifikasi yang kuat dengan penggunaan password yang unik dan aman.
  9. Memantau, menanggapi, dan memulihkan ancaman keamanan sistem dengan prosedur yang cepat dan efektif.
  10. Membatasi akses fisik terhadap data yang sensitif dan mendokumentasikan proses pengaksesan tersebut.
  11. Melacak dan mengaudit akses terhadap data kartu kredit untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan serta sebagai bentuk kepatuhan terhadap standar.
  12. Menerapkan peraturan dan kebijakan tentang standar keamanan kepada semua orang yang terkait dalam perusahaan atau organisasi. 

Kategori Entitas dalam Standar PCI DSS

Terdapat beberapa kategori entitas yang harus menerapkan dan mematuhi standar PCI DSS dengan tepat. Seperti pada penjelasan sebelumnya, kepatuhan atas PCI DSS menjadi kewajiban entitas dalam menjaga keamanan dan kepercayaan pelanggan. Jika tidak mematuhi aturan tersebut, maka entitas harus menanggung konsekuensi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Berikut enam kategori entitas yang harus mematuhi standar PCI DSS.

1. Perusahaan Ritel

Kategori pertama adalah perusahaan ritel yang menjual produk atau layanan langsung kepada konsumen. Entitas ini mencakup perusahaan ritel yang beroperasi secara online maupun offline di toko fisik dan menerima pembayaran menggunakan kartu kredit.

2. Penyedia Layanan Pembayaran

Kategori kedua adalah penyedia layanan pembayaran. Entitas ini merupakan perusahaan yang menyediakan layanan untuk mengelola proses pembayaran antara merchant dengan lembaga keuangan.

3. Perusahaan Pengolah Pembayaran

Selain penyedia layanan pembayaran, perusahaan yang mengolah pembayaran tersebut pun harus mematuhi standar PCI DSS. Entitas ini merupakan pihak yang memproses transaksi pembayaran, mulai dari proses validasi hingga penyelesaian pembayaran.

4. Penyedia Layanan teknologi

Entitas selanjutnya yang harus mematuhi standar PCI DSS adalah penyedia layanan teknologi. Entitas ini adalah perusahaan atau organisasi yang menyediakan infrastruktur yang memproses transaksi pembayaran.

5. Penyedia Hosting

Selain penyedia layanan teknologi, penyedia hosting terkait juga harus mematuhi standar PCI DSS. Entitas ini mencakup perusahaan yang menyediakan layanan hosting untuk menyimpan data pembayaran.

6. Organisasi Nonprofit

Bukan saja perusahaan yang berorientasi pada profit, organisasi nonprofit juga perlu mematuhi standar keamanan data yang berlaku. Entitas ini adalah organisasi atau badan nirlaba yang menerima pembayaran melalui sistem online atau kartu kredit sebagai bagian dari kegiatan penggalangan dana.

Tantangan Implementasi PCI DSS

Sesuai penjelasan sebelumnya, implementasi PCI DSS adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keamanan pembayaran dan data pengguna. Namun pada praktiknya, terdapat berbagai tantangan yang kerap dihadapi oleh perusahaan dalam implementasi sistem ini.

Berikut beberapa tantangan dalam implementasi PCI DSS beserta penjelasannya.

1. Kompleksitas Persyaratan dan Pengajuan

Tantangan pertama adalah kompleksitas dalam persyaratan serta pengajuan sertifikasi PCI DSS. Pada penjelasan sebelumnya, Anda telah melihat ada 12 persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan sebagai bentuk kepatuhan PCI DSS. 

Untuk itu, Anda perlu memahami secara mendalam baik tentang persyaratan PCI DSS maupun kebutuhan perusahaan. Pastikan Anda mengalokasikan waktu khusus untuk memastikan proses persiapan dan pengajuan berjalan dengan akurat.

2. Biaya Implementasi Tinggi

Tantangan selanjutnya adalah biaya implementasi sistem PCI DSS yang terbilang tinggi. Biaya tersebut bukan saja mencakup infrastruktur keamanan dan perangkat lunak, namun juga pelatihan karyawan yang akan menggunakannya. Biaya implementasi PCI DSS bisa menjadi beban perusahaan yang cukup berat, terutama untuk kalangan bisnis kecil dan menengah (UMKM).

3. Pemeliharaan Kepatuhan Berkelanjutan

Implementasi PCI DSS bukanlah sesuatu yang hanya Anda lakukan sekali, namun terus-menerus secara berkelanjutan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk dapat memelihara kepatuhan sistem yang berkelanjutan. Perusahaan harus dapat melakukan update sistem secara berkala, mengecek sistem keamanan, dan melatih karyawan.

4. Keterbatasan Sumber Daya

Tantangan selanjutnya dalam implementasi PCI DSS adalah keterbatasan sumber daya. Sumber daya tersebut mencakup sistem atau infrastruktur yang digunakan dan karyawan yang akan mengoperasikan sistem.

Ketika perusahaan menggunakan hardware atau software yang terlalu lama atau tidak kompatibel, maka akan sulit menerapkan sistem PCI DSS. Begitu juga untuk sumber daya manusia, di mana perusahaan harus melatih karyawannya agar bisa menerapkan PCI DSS sesuai persyaratan yang berlaku.

Kelola Pembayaran Online Lebih Aman dengan Aspire

Dari pembahasan di atas, Anda kini memahami betapa pentingnya aspek keamanan dalam pengelolaan pembayaran online. Terlebih, jika Anda adalah pelaku bisnis, maka aspek keamanan pembayaran menjadi aspek yang harus selalu dijaga dan ditingkatkan karena hal ini erat kaitannya dengan reputasi bisnis dan kepercayaan pelanggan

Oleh karenanya, Anda perlu menggunakan solusi pembayaran online yang tidak hanya memiliki infrastruktur andal tetapi juga tingkat keamanan tinggi. Dalam hal ini, Anda tentu saja bisa mempercayakannya kepada Payment Gateway Aspire!

Payment Gateway Aspire memungkinkan Anda untuk menerima pembayaran dari lebih dari 26 metode pembayaran, seperti e-wallet, virtual account, dan kartu kredit. Terlebih, sistem Payment Gateway Aspire juga telah mengantongi sertifikat PCI DSS, memastikan keamanan data-data pembayaran milik pelanggan Anda.

Tak cuma itu, aspek keamanan pembayaran kartu kredit via Payment Gateway Aspire juga dipertebal dengan implementasi One Time Password (OTP), pengecekan lokasi kartu kredit, dan penerapan fraud detection.

Bagi Aspire, privasi pelanggan adalah hal yang sangat penting. Komitmen tinggi terhadap perlindungan data inilah yang menyebabkan Aspire dipercaya lebih dari 15.000 perusahaan di seluruh dunia. 

Masih banyak fitur unggulan Aspire yang dapat membantu pengelolaan keuangan bisnis Anda menjadi lebih efektif dan efisien. Ingin tahu lebih banyak? Hubungi tim kami sekarang!

BAGIKAN ARTIKEL INI
Galih Gumelar
adalah penulis ulung dengan spesialisasi di makroekonomi, bisnis, keuangan, dan politik. Berbekal pengalaman menulis di CNN Indonesia, The Jakarta Post, dan organisasi kenamaan lainnya, Galih menggunakan keahliannya dalam menulis wawasan yang bermanfaat bagi mereka yang ingin memulai usaha.
Mengoptimalkan operasi keuangan Anda dengan Aspire
Temukan bagaimana Aspire dapat membantu Anda mempercepat proses keuangan dari awal hingga akhir mulai dari pembayaran hingga manajemen pengeluaran
Hubungi Sales