Payment Gateway
October 29, 2024

Cara Langkah demi Langkah dalam Menerima Pembayaran Kartu Kredit di Website Anda

Ditulis oleh
Galih Gumelar
Terakhir diubah pada
October 29, 2024

Pembayaran via kartu kredit adalah salah satu metode pembayaran kartu kredit paling populer dalam berbelanja, utamanya berbelanja online.

Melihat fenomena tersebut, Anda sebagai pelaku usaha digital tentu juga ingin menerima metode pembayaran kartu kredit di website Anda. Anda tentu tak ingin melewatkan kesempatan potensi pendapatan dari calon pelanggan yang memilih kartu kredit sebagai opsi utama metode pembayarannya.

Hanya saja, Anda mungkin masih belum mengetahui cara langkah demi langkah dalam menerima pembayaran kartu kredit di situs usaha Anda. Namun, Anda tak perlu khawatir. Pasalnya, Anda akan menemukan jawaban atas rasa penasaran tersebut di artikel ini!

Mengapa Bisnis Digital Harus Menyediakan Opsi Pembayaran Kartu Kredit?

Kartu kredit bisa dibilang sebagai salah satu metode pembayaran nontunai yang paling konvensional. Meski eksistensinya saat ini digempur oleh berbagai opsi pembayaran alternatif, kartu kredit nyatanya masih unjuk gigi sebagai metode pembayaran paling populer, bahkan di era belanja online.

Sebagai salah satu buktinya, laporan Financial Services Consumer Survey 2023 yang dihimpun GlobalData menunjukkan bahwa 31,9% konsumen E-Commerce di SIngapura masih lebih selera membayar menggunakan kartu pembayaran, termasuk kartu kredit.

Tingkat adopsi pembayaran kartu kredit juga terbilang meningkat di negara lain. Di Indonesia, misalnya, transaksi kartu kredit tetap tumbuh gemilang meski transaksi tunai masih menjadi opsi pembayaran unggulan dalam bertransaksi. 

Fenomena ini ditegaskan data Bank Indonesia yang menunjukkan bahwa nilai transaksi kartu kredit tercatat Rp405,33 triliun di 2023, naik 25,25% dibanding tahun sebelumnya. Volume transaksinya pun juga meningkat 14,83% menjadi 393,62 juta transaksi.

Namun pertanyaannya, mengapa konsumen masih selera bertransaksi dengan kartu kredit meski metode pembayaran alternatif tengah menjamur? Setidaknya, ada tiga alasan utama yang mendasarinya.

Pertama, kartu kredit dianggap sebagai sarana transaksi yang praktis dan nyaman. Dalam hal ini, pelanggan hanya perlu mengisi detail kartu kreditnya ketika ingin melakukan pembayaran dengan kartu kredit di sebuah platform online. Bahkan, mereka pun bisa menyimpan detail kartunya di situs tersebut untuk melakukan transaksi berikutnya.

Keunggulan itu pun membuat pelanggan bisa bertransaksi lebih praktis dibanding via transfer bank. Pasalnya, ketika melakukan transfer bank, pelanggan harus membuka aplikasi m-banking atau mendatangi mesin anjungan tunai mandiri (ATM) terlebih dulu. Selain itu, mereka pun harus mengisi detail pembayaran secara manual, sebuah aktivitas yang sangat rentan dengan human error.

Kedua, transaksi kartu kredit juga dianggap aman karena hadirnya standar keamanan berlapis. Sebagai contoh, ketika melakukan transaksi kartu kredit di situs belanja, pelanggan wajib memasukkan kode CVV dan melalui proses autentikasi seperti 3D Secure. Seluruh lapisan keamanan ini seharusnya bisa mencegah pelanggan dari penyalahgunaan kartu kredit seperti carding.

Ketiga, dan yang terakhir, transaksi kartu kredit juga memberikan manfaat ekstra bagi penggunanya, misalnya dalam bentuk promo, Rewards, dan benefit menarik. Seluruh manfaat tambahan ini tentu membuat pelanggan semakin tertarik untuk menggunakan kartu kredit sebagai opsi pembayaran utamanya.

Anda sebagai pelaku bisnis digital tidak boleh tinggal diam dalam melihat data dan tren tersebut. Anda harus menyediakan opsi pembayaran kartu kredit di situs Anda demi mengakomodasi pelanggan dengan preferensi pembayaran via kartu kredit sekaligus memetik buah manis dari tren peningkatan adopsi kartu kredit.

Jika Anda tak menyediakannya, maka Anda bakal kehilangan potensi pendapatan dari pengguna kartu kredit. Bahkan lebih parahnya lagi, calon pelanggan Anda mungkin tidak akan mau bertransaksi lagi dengan Anda hanya karena ketiadaan opsi pembayaran kartu kredit.

Hanya saja, tak semua pelaku usaha mengetahui cara menerima pembayaran kartu kredit di website mereka. Lantas, apa saja cara yang bisa Anda lakukan untuk menerima pembayaran kartu kredit di situs bisnis Anda?

Bagaimana Cara Menerima Pembayaran Kartu Kredit di Website Anda?

Sejatinya, proses pemasangan opsi pembayaran kartu kredit di situs Anda terbilang sangat mudah dan praktis. Pasalnya, di era saat ini, Anda hanya perlu membutuhkan layanan Payment Gateway untuk menerima berbagai metode pembayaran di situs Anda, termasuk kartu kredit. Berikut adalah langkah-langkahnya!

1. Pastikan Platform Website Mendukung Pembayaran Online

Anda perlu memahami bahwa tidak semua situs bisa menerima pembayaran secara online. Sebagai contoh situs yang dibangun di atas platform blog instan tidak dilengkapi kemampuan untuk menerima pembayaran online. Walhasil, jika Anda membangun situs belanja di atas platform tersebut, maka pelanggan Anda tidak bisa melakukan pembayaran secara langsung.

Dengan demikian, Anda harus memastikan bahwa platform situs yang Anda gunakan benar-benar bisa mendukung pembayaran online. Kemudian, jika memang platform situs Anda bisa mengakomodasi pembayaran daring, maka Anda juga perlu melengkapi situs Anda dengan sertifikat Secure Socket Layer (SSL). 

Namun, apa sebenarnya kegunaan sertifikat tersebut?

Asal tahu saja, SSL adalah sebuah sertifikat digital yang bisa meningkatkan aspek keamanan situs Anda dalam berbagai cara.

Pertama, SSL mengubah header situs bisnis Anda dari HTTP menjadi HTTPS, yang menandakan bahwa pertukaran data antara pelanggan dan server terbilang aman. Kedua, situs dengan sertifikasi SSL juga menjamin bahwa pertukaran data di dalam situs tersebut sudah terenkripsi dengan baik. Ketiga, situs dengan sertifikat SSL juga mencegah situs Anda dari berbagai serangan siber.

Ketiga hal ini sangat krusial dalam transaksi kartu kredit secara online. Hal ini mengingat pelanggan tentu akan memasukkan informasi sensitif seperti nomor kartu dan identitasnya ketika bertransaksi menggunakan kartu kredit sehingga seluruh data-data tersebut tentu tidak boleh bocor ke publik. Pada akhirnya, penerapan sertifikasi SSL pun akan meningkatkan reputasi bisnis Anda.

Untuk memperoleh sertifikat SSL, Anda bisa mendaftarkan diri ke otoritas sertifikat (Certificate Authority/CA), yakni sebuah lembaga yang berwenang untuk memvalidasi identitas sebuah entitas dan menerbitkan sertifikat SSL. Hanya saja, sebagian lembaga mungkin akan mengenakan biaya penerbitan sertifikat SSL kepada Anda.

2. Memilih Layanan Payment Gateway

Jika sudah selesai membangun laman situs belanja yang aman, maka Anda kemudian bisa memilih layanan Payment Gateway yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Pasalnya, layanan inilah yang akan membantu Anda menerima pembayaran kartu kredit di situs bisnis Anda.

Anda bisa memilih layanan Payment Gateway berdasarkan beberapa faktor. Dari sisi keamanan, misalnya, pastikan bahwa layanan Payment Gateway yang Anda pilih sudah memenuhi standar keamanan data kartu pembayaran (PCI DSS). Sementara itu, dari sisi metode pembayaran, Anda perlu memastikan bahwa layanan tersebut benar-benar mendukung pembayaran kartu kredit.

Jika Anda masih bingung mengenai cara memilih Payment Gateway yang ideal, maka Anda bisa membaca artikel cara memilih Payment Gateway berikut.

Setelah menjatuhkan pilihan pada satu layanan Payment Gateway tertentu, maka Anda pun bisa mendaftarkan bisnis Anda dan membuat akun Payment Gateway. Setelahnya, Anda biasanya akan diminta untuk menyerahkan atau mengunggah sejumlah dokumen untuk memverifikasi akun tersebut.

Hanya saja, masing-masing badan usaha perseorangan dan badan usaha swasta memiliki persyaratan dokumen yang berbeda-beda. Namun, apapun jenis entitas usahanya, Anda biasanya akan diminta untuk mengunggah kartu tanda penduduk (KTP), nomor pokok wajib pajak (NPWP), dan data rekening bank. 

3. Integrasi Website dengan Layanan Payment Gateway

Setelah mendapatkan verifikasi akun, kini saatnya Anda mengintegrasikan sistem Payment Gateway dengan situs bisnis Anda agar bisa menerima pembayaran via kartu kredit.

Sebagai tahap awal, penyedia layanan Payment Gatewa akan memberikan Anda sebuah sarana bernama Application Programming Interface (API) Key, yakni kode unik yang bisa menautkan sistem pembayaran Payment Gateway dengan akun Anda.

Namun, apabila Anda membangun situs di atas platform CMS E-commerce seperti Woocommerce atau Shopify, maka Anda wajib memasang plugin yang disediakan penyedia Payment Gateway terlebih dulu. Setelahnya, Anda bisa memasukkan API Key ke dalam plugin tersebut.

Untuk mengetahui proses integrasi baik secara langsung maupun via plugin, tim pengembang Anda bisa merujuk pada dokumentasi API atau Anda bisa meminta bantuan secara langsung dengan penyedia Payment Gateway.

Jika pemasangan API Key berhasil, maka seharusnya situs bisnis Anda sudah terhubung dengan sistem Payment Gateway. Anda bisa mengecek status keberhasilannya di dasbor Payment Gateway Anda. Apabila integrasi berhasil, Anda bisa mengatur metode pembayaran di dasbor tersebut dan kemudian pilih atau centang “Kartu Kredit” di menu tersebut.

Selain itu, Anda juga perlu memahami bahwa penyedia Payment Gateway biasanya menyediakan dua jenis layanan dalam metode pembayaran kartu kredit, yakni layanan agregator dan fasilitator. Lantas, apa perbedaan kedua jenis layanan tersebut?

Jika Anda memilih menggunakan layanan agregator, maka dana pembayaran kartu kredit dari pelanggan Anda akan terkirim ke akun penyedia layanan Payment Gateway. Nantinya, penyedia Payment Gateway akan meneruskan dana tersebut langsung ke rekening bank Anda. Tentunya, dana tersebut sudah dipotong dengan biaya transaksi yang dibebankan penyedia layanan Payment Gateway.

Implikasinya, Anda tak perlu membuka rekening penampung di bank pemroses transaksi karena seluruh dana pembayaran kartu kredit ditampung oleh penyedia layanan Payment Gateway. Dengan kata lain, Anda tak perlu berinteraksi langsung dengan bank untuk menerima dana pembayaran kartu kredit.

Sebaliknya, jika Anda memilih layanan fasilitator, maka seluruh dana pembayaran kartu kredit dari pelanggan Anda langsung mendarat di rekening bank Anda. Oleh karenanya, Anda pun perlu membuat satu rekening penampung di bank pemroses transaksi. Penyedia Payment Gateway nantinya akan membantu Anda dalam mengajukan permohonan pembukaan rekening tersebut di bank pemroses.

4. Uji Coba Pembayaran Kartu Kredit

Kemudian, jika integrasi atau pemasangan plugin telah rampung, maka Anda bisa mengaktivasi penerimaan pembayaran dari kartu kredit di layar kendali akun Payment Gateway Anda. Namun, pekerjaan Anda belum selesai karena Anda wajib melakukan uji coba bertransaksi menggunakan kartu kredit. 

Dengan melakukan uji coba, Anda dapat mengetahui apakah proses pembayaran via kartu kredit di situs bisnis Anda dapat berjalan baik atau tidak. Selain itu, tim teknis dari penyedia layanan Payment Gateway bisa cepat membantu Anda jika terjadi kendala dalam demonstrasi tersebut.

Penyedia Payment Gateway biasanya memungkinkan Anda untuk menjalankan transaksi simulasi dalam mode uji coba (sandbox) untuk mengecek kesiapan sistem Payment Gateway Anda. Sebagai alternatif, Anda juga bisa menjalankan transaksi betulan di dalam tahapan uji coba ini menggunakan uang asli.

Lakukan uji coba beberapa kali untuk memastikan bahwa situs bisnis Anda benar-benar bisa menerima pembayaran dari kartu kredit.

5. Pemasangan Selesai

Apabila uji coba dianggap sukses, maka Anda pun bisa menawarkan opsi pembayaran via kartu kredit ke pelanggan Anda. Selain itu, jangan lupa juga untuk mencantumkan berbagai logo kartu kredit yang bisa diterima di laman pembayaran Anda.

Terima Pembayaran Kartu Kredit dengan Mudah dengan Payment Gateway Aspire!

Payment Gateway memang bisa mempermudah Anda dalam memasang metode pembayaran apapun, termasuk kartu kredit. Hanya saja, tak semua Payment Gateway memberikan kualitas pelayanan yang setara. 

Sebagai contoh, terdapat penyedia Payment Gateway yang menyediakan opsi pembayaran beragam namun tidak segera merespons dengan cepat ketika Anda membutuhkan bantuan. Sementara itu, mungkin terdapat pula penyedia Payment Gateway yang memiliki tim pelayanan pelanggan yang baik namun infrastruktur jaringannya tidak dapat diandalkan.

Jika Anda membutuhkan Payment Gateway yang tidak hanya membantu Anda dalam memasang pembayaran kartu kredit tetapi juga memiliki pelayanan berkualitas tinggi, maka Payment Gateway Aspire bisa menjadi solusi bagi Anda!

Dengan Payment Gateway Aspire, Anda bisa menerima pembayaran dari kartu kredit apapun berlogo Visa, Mastercard, dan JCB. Di samping itu, Anda juga bisa meminta Aspire sebagai agregator atau fasilitator atas seluruh pembayaran kartu kredit di bisnis online Anda.

Selain itu, Payment Gateway Aspire juga telah mengantongi sertifikat PCI DSS yang memastikan bahwa seluruh transaksi di situs bisnis Anda berjalan dengan aman. Apalagi, pembayaran kartu kredit yang difasilitasi Aspire juga dilengkapi standar keamanan 3D Secure.

Tak ketinggalan, Aspire juga memiliki tim pelayanan pelanggan yang siap sedia merespons keluhan atau pertanyaan Anda dengan cepat. Anda bisa mendapatkan semuanya dengan biaya transparan dan tanpa biaya tersembunyi.

Jika Anda tertarik mengetahui lebih jauh, maka Anda bisa berbicara dengan tim Sales kami atau mendaftar akun Aspire gratis sekarang!

BAGIKAN ARTIKEL INI
Galih Gumelar
adalah penulis ulung dengan spesialisasi di makroekonomi, bisnis, keuangan, dan politik. Berbekal pengalaman menulis di CNN Indonesia, The Jakarta Post, dan organisasi kenamaan lainnya, Galih menggunakan keahliannya dalam menulis wawasan yang bermanfaat bagi mereka yang ingin memulai usaha.
Mengoptimalkan operasi keuangan Anda dengan Aspire
Temukan bagaimana Aspire dapat membantu Anda mempercepat proses keuangan dari awal hingga akhir mulai dari pembayaran hingga manajemen pengeluaran
Hubungi Sales