Apa Itu Kode CVV? Mengenal Fungsi dan Manfaat CVV di Kartu Pembayaran
Kode CVV adalah sesuatu yang tidak asing di telinga Anda, khususnya bagi Anda yang bertransaksi secara online. Sebab, angka ini wajib Anda masukkan ketika ingin melakukan transaksi secara daring menggunakan kartu kredit dan debit.
Sejauh ini, Anda mungkin mengenal kode CVV hanya sebatas tiga digit terakhir yang berada di balik kartu kredit atau debit Anda. Namun, kode tersebut ternyata memberikan lapisan perlindungan bagi Anda ketika melakukan transaksi. Seperti apa penjelasannya?
Apa Itu Kode CVV?
Kode CVV adalah sebuah deretan angka di dalam kartu kredit atau debit yang berfungsi sebagai kode pengaman transaksi. Kode CVV, yang merupakan singkatan dari Card Verification Value, biasanya terdiri dari tiga atau empat nomor yang terletak di depan atau bagian belakang kartu kredit dan debit.
Kode CVV biasanya digunakan pemilik kartu kredit atau kartu debit ketika ingin melakukan pembayaran nonfisik, seperti pembayaran di internet atau telepon. Mereka biasanya diwajibkan memasukkan kode CVV agar permintaan pembayaran mereka bisa diotorisasi dan diverifikasi oleh lembaga jasa keuangan.
Karena berfungsi sebagai alat pengaman transaksi, maka kode ini pun bersifat rahasia. Dengan kata lain, kode ini tidak boleh disebarluaskan dan hanya boleh diketahui oleh pemiliknya saja.Â
Sebagai tambahan informasi, CVV adalah fitur keamanan kartu yang diadopsi sejak hampir tiga dekade lalu. Pada awalnya, perusahaan jasa pembayaran Mastercard memanfaatkan kode CVV sejak 1 Januari 1997. Langkahnya pun kemudian diikuti VISA yang turut mengadopsi kode keamanan CVV pada 2001.
Kemudian, pada Oktober 2003, fitur CVV pun resmi diterapkan untuk seluruh transaksi online.
Apa Saja Fungsi Kode CVV?
Secara umum, terdapat dua fungsi utama dari fungsi kode CVV di dalam kartu pembayaran.
1. Sebagai Lapisan Keamanan Kartu Pembayaran
Kode CVV ditujukan untuk memberikan perlindungan ekstra bagi pemilik kartu kredit, baik kartu kredit fisik maupun kartu kredit digital dan kartu debit. Sehingga, kode CVV bisa menekan risiko penyalahgunaan kartu yang dilakukan oleh oknum-oknum nakal.
Sebagai contoh, anggap saja terdapat oknum yang mengetahui nomor dan nama di kartu kredit milik Anda secara ilegal dan ia menggunakan kartu tersebut untuk bertransaksi online. Namun, karena ia tidak memiliki nomor CVV kartu Anda, maka ia pun tidak bisa melakukan transaksi. Alhasil, Anda pun bisa lolos dari tindak kejahatan tersebut.
Hanya saja, sang pelaku tetap dapat melakukan transaksi jika ia mengetahui kode CVV kartu pembayaran Anda. Oleh karenanya, Anda tetap harus menjaga kerahasiaan kode tersebut.
2. Sebagai Bukti Kepemilikan Kartu Kredit
Asal tahu saja, nomor kode CVV di balik kartu debit atau kredit terbilang unik. Sehingga, ia juga bisa digunakan sebagai bukti kepemilikan seseorang atas kartu pembayaran yang dimilikinya.
Selain itu, bagi bank, kode CVV adalah sarana pembuktian bahwa pihak yang melakukan transaksi via kartu pembayaran tersebut benar-benar adalah sang pemilik kartu. Alhasil, bank pun akan lebih mudah menyetujui pembayaran melalui kartu tersebut.
Apa Perbedaan Kode CVV dan Kode PIN?
Secara sekilas, fungsi kode CVV mirip dengan fungsi Personal Identification Number (PIN), yakni sebagai lapisan keamanan kartu pembayaran sekaligus bukti kepemilikan kartu debit atau kredit.
Namun, masing-masing kode CVV dan nomor PIN punya karakteristik berbeda meski keduanya punya fungsi serupa. Lantas, apa saja perbedaan kode CVV dan nomor PIN?
- CVV Code adalah pengganti dari nomor PIN dan tanda tangan ketika bertransaksi menggunakan kartu pembayaran secara online. Sementara itu, nomor PIN umumnya digunakan untuk bertransaksi secara fisik atau menarik uang tunai dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
- Nomor PIN bisa diatur dan diubah-ubah oleh nasabah bank. Sementara itu, kode CVV adalah nomor unik yang bersifat permanen dan tidak bisa diganti.
- Karena dibuat secara mandiri oleh nasabah, nomor PIN antara satu kartu dengan kartu lainnya bisa saja mirip. Namun, nomor CVV antar satu kartu dengan kartu lainnya selalu berbeda-beda. Bahkan, jika bank menerbitkan kartu pembayaran baru dengan 16 nomor kartu yang sama seperti sebelumnya, maka kode CVV di kartu tersebut akan berbeda dengan kartu sebelumnya.
Apa Saja Kartu Pembayaran yang Memiliki Kode CVV?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, lembaga jasa pembayaran sudah menggunakan kode CVV untuk memverifikasi dan mengotentikasi pembayaran online.
Berikut adalah sekilas mengenai penempatan dan seluk-belik kode CVV yang diadopsi oleh masing-masing lembaga jasa pembayaran.
1. VISA
VISA menempatkan nomor CVV di belakang kartu. Nomor ini berupa tiga digit terakhir dari serangkaian angka-angka yang terletak di bagian tersebut.
2. Mastercard
Serupa dengan VISA, Mastercard juga menempatkan nomor CVV di bagian belakang kartu. Hanya saja, Mastercard kerap merujuk nomor ini sebagai Card Verification Code (CVC) alih-alih menggunakan istilah CVV.
3. American Express
Berbeda dengan VISA dan Mastercard, kode CVV kartu kredit American Express berjumlah empat digit alih-alih tiga digit angka. Deretan angka tersebut juga ditampilkan di bagian depan kartu, bukan di belakangnya.
Cara Menggunakan Kode CVV
Mengisi kode CVV dan CVC adalah hal yang wajib Anda lakukan ketika bertransaksi secara online. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakannya.
- Masuk ke situs belanja atau jasa online dan pilih barang atau jasa yang ingin dibeli;
- Checkout pesanan tersebut sehingga Anda pun akan diarahkan ke laman pembayaran;
- Pilih metode pembayaran menggunakan kartu kredit. Setelah itu, Anda biasanya akan diminta untuk mengisikan nama pemilik kartu, alamat penagihan, dan tiga nomor CVV pada kartu Anda;
- Setelahnya, Anda bisa mengklik tombol "pembayaran". Biasanya, pada proses ini, bank penerbit kartu akan mengirimkan kode berupa One Time Password (OTP) melalui SMS ke nomor ponsel Anda sebagai proses verifikasi tahap kedua. Masukkan nomor OTP di situs tersebut untuk meneruskan proses pembayaran;
- Transaksi berhasil.
Tips Menggunakan Kode CVV dengan Aman
Kode CVV adalah kode yang perlu dijaga kerahasiaannya. Oleh karenanya, Anda bisa mengikuti langkah-langkah tersebut untuk menjamin kerahasiaan nomor CVV kartu pembayaran yang Anda miliki.
1. Jangan Simpan Nomor Kartu Kredit Secara Online
Ketika Anda melakukan pembayaran elektronik di aplikasi atau situs belanja, Anda mungkin tergugah untuk menyimpan informasi kartu pembayaran Anda di dalamnya. Tujuannya, tentu saja agar Anda tak perlu mengisi lagi informasi kartu ketika Anda melakukan transaksi berikutnya di platform tersebut.
Hanya saja, tindakan tersebut bisa berbuah menjadi masalah besar jika akun Anda di platform tersebut hilang atau diretas oknum tidak bertanggungjawab. Pasalnya, oknum tersebut bisa melakukan transaksi secara ilegal melalui akun Anda bermodalkan data-data kartu yang telah disimpan sebelumnya.
Oleh karenanya, sebagai upaya perlindungan, Anda disarankan untuk tidak menyimpan informasi mengenai kartu-kartu pembayaran di situs atau aplikasi daring.
2. Melakukan Transaksi di Platform Aman
Kemudian, Anda juga perlu memastikan bahwa transaksi dilakukan di platform atau situs yang benar-benar aman.
Sebagai langkah awal untuk memastikannya, Anda bisa memeriksa apakah alamat situs yang Anda kunjungi menggunakan huruf "s" setelah "http" atau tidak. Selain itu, Anda juga bisa memeriksa apakah terdapat ikon kunci yang terletak di depan alamat situs yang terpampang di address bar.
Keduanya adalah pertanda bahwa situs yang Anda kunjungi sudah aman dan data-data di dalamnya sudah terenkripsi dengan baik.
3. Jangan Menyebarkan Nomor CVV ke Siapa Pun
Nomor CVV yang tersebar luas akan sangat merugikan Anda secara finansial. Sehingga, Anda harus melakukan berbagai upaya agar nomor CVV Anda tidak bocor ke pihak lain.
Hal ini bisa Anda lakukan dengan tidak meminjamkan kartu kredit Anda ke orang lain. Di samping itu, Anda juga dilarang untuk memberitahu kode CVV kartu Anda, bahkan ke pihak-pihak yang Anda rasa bisa dipercaya.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan otentikasi multifaktor untuk melindungi kartu pembayaran Anda.
Lakukan Pembayaran Bisnis dengan Aman dengan Kartu Pembayaran Korporat Aspire!
Transaksi menggunakan kartu pembayaran tidak hanya dilakukan oleh konsumen. Sebagai pelaku bisnis, ada kalanya Anda menggunakan kartu kredit atau debit untuk melakukan pembayaran demi mengifisensikan operasional keuangan Anda.
Namun, Anda mungkin masih ragu menggunakan kartu-kartu tersebut karena takut disalahgunakan pegawai Anda dan menimbulkan risiko fraud. Selain itu, Anda juga mungkin mencemaskan kerahasiaan informasi kartu kredit tersebut mengingat kartu itu akan digunakan oleh banyak orang di perusahaan Anda.
Tetapi, Anda tak perlu merisaukan dua risiko tersebut jika Anda memanfaatkan kartu pembayaran korporat dari Aspire.
Dengan Aspire, Anda bisa menerbitkan kartu pembayaran dengan frekuensi tanpa batas untuk mengatur pengeluaran di tingkat proyek, klien, atau divisi. Melalui kartu-kartu tersebut, Anda dapat mengetahui apakah pengeluaran sudah sesuai anggarannya atau tidak, membantu Anda mendapatkan visbilitas dan kontrol penuh atas pengeluaran Anda secara real-time.
Tak cuma itu, Anda juga berkesempatan mendapatkan cashback sebesar 1% di merchant-merchant pemasaran online, layanan SaaS, dan agen perjalanan pilihan jika membayar menggunakan kartu pembayaran Aspire.Â
Yang terpenting, Anda juga bisa melindungi penipuan dan penyalahgunaan kartu dengan mengubah nomor PIN kapan pun Anda mau. Anda juga bisa membekukan atau membatalkan kartu sesuai keinginan Anda.