Cost to Company (CTC) adalah salah satu pengeluaran perusahaan untuk karyawan sebagai bentuk kompensasi atas hasil kerja. Perusahaan pun perlu melakukan pengelolaan CTC dengan tepat agar efektif bagi perkembangan bisnis.Â
Artikel ini akan mengulas mengenai apa itu CTC, mulai dari pengertian hingga cara menghitungnya. Anda juga akan menemukan apa perbedaan antara CTC, gaji kotor, dan gaji bersih pada pembahasan berikut ini.
Apa Itu CTC (Cost to Company)?
Cost to Company (CTC) adalah total biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk seorang karyawan dalam satu tahun. Biaya tersebut mencakup lebih dari sekadar gaji pokok yang diterima karyawan. CTC dapat menjadi gambaran berapa banyak nominal yang harus perusahaan keluarkan dalam mempekerjakan seorang karyawan.
Selain gaji karyawan, beberapa hal yang juga termasuk ke dalam perhitungan CTC adalah tunjangan, fasilitas untuk karyawan, dan pelatihan. Biaya tersebut merupakan kompensasi dari perusahaan atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.
Dengan mengetahui CTC, perusahaan dapat melihat berapa banyak pengeluaran untuk karyawan dan bagaimana cara mengoptimalkannya. Perusahaan juga bisa mengambil keputusan terkait karyawan dan perekrutan yang akan mereka lakukan.
Perbedaan CTC, Gaji Kotor, dan Gaji Bersih
Jika hanya melihat sekilas, konsep CTC seolah mirip dengan gaji kotor atau gross salary. Padahal keduanya merupakan hal yang berbeda dan memiliki cara perhitungan yang berbeda juga.
Gaji kotor (gross salary) adalah total pendapatan yang karyawan terima atas hasil kerjanya selama periode tertentu, biasanya sebulan. Komponen gaji kotor terdiri dari gaji pokok, tunjangan, dan pendapatan tunai lain yang karyawan dapatkan dari pekerjaannya.
Sementara itu, CTC adalah keseluruhan pengeluaran perusahaan untuk karyawan sebagai bentuk kompensasi. Bentuk CTC lebih luas daripada gaji kotor, dan tidak hanya terbatas pada nominal gaji karyawan.Â
Misalnya pelatihan atau training yang perusahaan sediakan untuk karyawan. Pelatihan tersebut merupakan pengeluaran perusahaan untuk karyawan dan termasuk CTC, namun tidak termasuk ke dalam komponen gaji kotor. Begitu juga dengan reimbursement yang karyawan ajukan untuk pembelian barang atau jasa untuk kebutuhan pekerjaan.
Lalu, bagaimana dengan gaji bersih?
Sama seperti gaji kotor, gaji bersih juga tidak sama dengan CTC. Gaji bersih atau net salary adalah pendapatan yang karyawan terima setelah dikurangi dengan potongan-potongan, seperti pajak penghasilan (PPh) dan iuran jaminan sosial. Karyawan menerima gaji bersih langsung setelah perusahaan melakukan perhitungan payroll dan melakukan penggajian.
Kesimpulannya, CTC berbeda dengan gaji kotor maupun gaji bersih. Gaji kotor dan gaji bersih adalah pendapatan karyawan atas pekerjaannya selama periode tertentu dalam bentuk tunai. Sedangkan CTC merupakan total pengeluaran perusahaan atas seorang karyawan dalam setahun, baik gaji maupun bukan gaji.
Komponen dalam CTC
Terdapat beberapa komponen yang termasuk ke dalam perhitungan CTC. Komponen-komponen ini umumnya perusahaan terapkan untuk menghitung CTC dalam setahun, namun dapat Anda sesuaikan dengan ketentuan perusahaan.
Berikut beberapa komponen dalam CTC :
1. Gaji Pokok
Komponen pertama adalah gaji pokok, yaitu upah tetap yang karyawan terima setiap bulannya. Nominal gaji pokok karyawan tetap setiap bulan, namun bisa berubah jika ada kenaikan gaji pada waktu tertentu. Nominal gaji pokok masing-masing karyawan pun berbeda berdasarkan posisi dan kesepakatan dengan perusahaan.
2. Tunjangan
Komponen CTC yang kedua adalah tunjangan karyawan. Tunjangan adalah pendapatan selain gaji yang karyawan dapatkan dari pekerjaan mereka. Tunjangan karyawan dapat berupa tunjangan tetap (rutin setiap bulan) dan tunjangan tidak tetap (pada waktu tertentu).
Berikut beberapa contoh tunjangan karyawan:
- Tunjangan transportasi
- Tunjangan makan
- Tunjangan kesehatan
- Tunjangan Hari Raya (THR)
- Uang lembur
3. Bonus dan Insentif
Komponen CTC yang ketiga adalah bonus dan insentif. Bonus dan insentif merupakan pengeluaran perusahaan untuk memberikan penghargaan atas kinerja karyawan. Biasanya karyawan mendapat bonus dan intensif ketika mencapai kinerja atau target perusahaan.
4. Benefit dan Fasilitas untuk Karyawan
Selain kompensasi yang bentuknya uang, perusahaan juga memberikan kompensasi dalam bentuk benefit dan fasilitas. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan citra positif perusahaan untuk menarik karyawan baru. Berikut beberapa contoh benefit dan fasilitas untuk karyawan:
- Cuti tahunan yang dibayar
- Asuransi kesehatan
- Jaminan pensiun
- Pelatihan karyawan
- Reimbursement karyawan
5. Komponen Potongan yang Harus Dibayar Perusahaan
Dalam potongan gaji karyawan, terdapat bagian yang harus perusahaan bayar. Biasanya perusahaan harus membayar sekian persen dari potongan tersebut.Â
Misalnya untuk BPJS Kesehatan yang jumlahnya 5% dari gaji karyawan, 4% dibayar oleh perusahaan dan 1% dibayar oleh karyawan.
Cara Menghitung CTC
Perhitungan CTC dapat perusahaan lakukan dengan menjumlahkan total pengeluaran untuk seorang karyawan dalam setahun. Perhitungan tersebut mungkin akan menghadapi tantangan tersendiri, karena nominal pengeluaran untuk masing-masing karyawan berbeda. Meski begitu, perusahaan dapat mengikuti rumus umum menghitung CTC sebagai berikut.
CTC = Gaji Kotor + Benefit + Kontribusi Potongan
Rumus tersebut akan membantu perusahaan dalam menghitung CTC karyawan. Jika perusahaan sudah memiliki informasi data gaji karyawan, langkah selanjutnya adalah menambahkan komponen benefit dan kontribusi potongan.
Contoh Menghitung CTC Karyawan
Gaji pokok Ani dalam sebulan adalah Rp7.000.000. Selama setahun ini, Ani mendapatkan tunjangan dan pendapatan lainnya dengan total Rp30.000.000. Jadi total gaji kotor Ani selama setahun adalah:
Gaji kotor Ani = (Rp7.000.000x12) + Rp30.000.000 = Rp114.000.000
Selain gaji, tunjangan, dan pendapatan lainnya, perusahaan juga memberikan banyak benefit untuk Ani. Total benefit yang perusahaan berikan untuk Ani dalam setahun adalah Rp30.000.000.
Lalu, perusahaan juga ikut membayar potongan karyawan yang harus dibayarkan, yang terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Total kontribusi potongan yang perusahaan bayar untuk Ani adalah Rp6.000.000 per tahun.
Dari informasi data tersebut, berikut cara menghitung CTC karyawan Ani:
CTC karyawan = Gaji Kotor + Benefit + Kontribusi Potongan = Rp114.000.000 + Rp30.000.000 + Rp6.000.000Â = Rp150.000.000
Dari perhitungan di atas, dapat Anda ketahui bahwa CTC untuk seorang karyawan yaitu Ani selama setahun adalah Rp150.000.000. Nominal CTC setiap karyawan dapat berbeda-beda sesuai dengan pengeluaran yang perusahaan lakukan untuk mereka.
Kelola Pengeluaran Perusahaan Lebih Efisien Bersama Aspire
Sebagai salah satu pengeluaran yang krusial, CTC harus dapat Anda kelola dengan tepat dan efektif. Hal ini penting agar Anda dapat mengoptimalkan pengeluaran dan mendapat hasil sesuai dengan target perusahaan. Untuk pengelolaan pengeluaran perusahaan yang efektif, Anda dapat mempercayakannya pada Aspire.
Dengan Aspire, Anda dapat melakukan manajemen pengeluaran perusahaan lebih mudah lewat satu platform saja. Baik pengeluaran untuk karyawan maupun pengeluaran perusahaan lainnya, Anda bisa mengelolanya agar lebih efisien.
Selain itu, Aspire juga dapat membantu Anda dalam penerbitan dan pengiriman invoice kepada klien. Anda pun dapat mengelola invoice dan piutang perusahaan dengan lebih praktis serta hemat waktu.
Masih banyak yang dapat Aspire lakukan untuk membantu perkembangan bisnis Anda. Ingin tahu lebih lanjut? Hubungi tim kami sekarang!