Di iklim ekonomi yang penuh ketidakpastian ini, banyak bisnis yang kesulitan untuk bertahan. Penghasilan yang menurun serta biaya yang kian naik membuat banyak bisnis mesti mengambil keputusan pahit untuk menghemat uang. Meski melakukan PHK adalah opsi yang paling masuk akal bagi bisnis, ada berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk memotong biaya agar tetap bertahan di krisis ekonomi sebelum perusahaan mengambil PHK sebagai langkah terakhir.
Di artikel ini, kita akan membahas lima cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk menghemat pengeluaran sebelum melakukan PHK sebagai opsi terakhir. Mulai dari mengimplementasi kebijakan penghematan pengeluaran, sampai Melakukan kontrol dan monitor ketat terhadap pengeluaran seluruh karyawan, baca selengkapnya bagaimana bisnis anda bisa bertahan di krisis ekonomi tanpa mengorbankan aset perusahaan yang paling berharga–sumber daya manusia.
Menerapkan kebijakan penghematan biaya
Ada banyak sekali pengeluaran kecil perusahaan yang terkesan sepele. Namun tanpa kontrol dan audit yang baik, pengeluaran kecil ini pada akhirnya bisa berdampak serius pada kesehatan finansial perusahaan. Contohnya: penggunaan listrik yang tidak perlu, hingga penggunaan kertas berlebihan untuk mencetak dokumen.
Pengeluaran tidak perlu semacam ini bisa dihindari lewat kebijakan green initiative, seperti mengoptimalkan penggunaan pendingin ruangan dan penggunaan lampu, serta mengadopsi kebijakan paperless untuk mengurangi penggunaan kertas. Dengan implementasi kebijakan yang tepat, perusahaan bisa menghemat pengeluaran secara efektif dan tetap menjaga kelangsungan dan kesehatan finansial mereka.
Mengevaluasi kembali biaya hiburan dan perjalanan
Di masa-masa normal, pengeluaran yang bersifat hiburan besar manfaatnya untuk membangun moral, produktivitas, dan semangat tim. Hanya saja, dalam kondisi resesi ekonomi yang tidak menentu, pengeluaran yang bersifat hiburan malah bisa jadi bumerang untuk keberlangsungan bisnis.
Ini bukan berarti sepenuhnya memotong pengeluaran hiburan untuk karyawan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melakukan penghematan, seperti:
- Menerapkan batasan yang ketat pada pengeluaran hiburan tim dan departemen
- Mencari opsi bujet untuk team dinner dan company outing
- Mengeksplorasi pilihan hiburan yang bersifat virtual, dan
- Mengidentifikasi area-area yang berpotensi menimbulkan pengeluaran berlebih.
Hal yang sama berlaku juga untuk pengeluaran perjalanan atau travel. Perusahaan bisa menerapkan aturan yang lebih ketat seputar perjalanan bisnis para karyawannya, misalnya dengan mewajibkan penggunaan transportasi kelas ekonomi saat berpergian, serta membatasi jumlah karyawan yang harus melakukan perjalanan bisnis dalam satu waktu.
Pelajari bagaimana fitur-fitur manajemen pengeluaran Aspire dapat membantu bisnis Anda mendapatkan kontrol yang lebih baik atas pengeluaran perusahaan.
Menawarkan opsi "Work From Home"
Berbagai studi membuktikan bahwa kebijakan Work From Home (WFH) dan remote working (bekerja jarak jauh) dapat meningkatan produktivitas hingga 13%. WFH membuat karyawan menghabiskan waktu lebih banyak untuk bekerja dan lebih sedikit untuk berpindah tempat. WFH juga mengurangi kegiatan karyawan yang tidak perlu, seperti jam makan siang yang berlarut-larut.
Dampak positif lainnya, kebijakan bekerja di mana saja dapat mengurangi beban biaya sewa kantor yang sangat mahal. Perusahaan bisa beralih ke opsi yang lebih murah, seperti menyewa ruang kantor yang lebih kecil atau coworking space untuk mengakomodasi pertemuan dan meeting yang mengharuskan karyawannya untuk bertemu secara <i>offline</i>.
Memantau arus kas dan utang
Penting bagi bisnis untuk memantau arus kas untuk mengelola keuangan secara efektif. Bisnis bisa berhemat dengan melakukan forecasting terhadap arus kas perusahaan, dengan cara mengestimasi arus keluar masuk kas dalam suatu waktu. Lewat cara ini, bisnis bisa memiliki pemahaman lebih baik terhadap kesehatan arus kas mereka, serta dapat mengestimasi sisa kas di beberapa periode ke depan. Hal ini membuat bisnis bisa menerapkan kebijakan proaktif menyesuaikan kondisi arus kas yang ada.
Selain itu, pengelolaan utang dan piutang juga penting bagi bisnis untuk mengatur arus kas secara efektif. Perusahaan mesti lebih ketat dalam memantau invoice konsumen yang belum dibayar untuk memastikan pembayaran yang tepat waktu sehingga arus kas tetap terjaga. Begitu juga dengan utang yang belum dibayarkan kepada supplier dan vendor. Pastikan perusahaan menghormati perjanjian pembayaran utang sehingga bisnis bisa mencoba bernegosiasi untuk termin pembayaran yang lebih panjang.
Fitur manajemen utang dari Aspire membantu bisnis mengelola pembayaran tagihan secara efisien. Pelajari lebih lanjut di sini.
Meninjau biaya iklan dan pemasaran
Pengeluaran marketing dan advertising adalah salah satu pengeluaran terbesar perusahaan. Di masa krisis ekonomi, mengurangi bujet marketing bisa jadi solusi cepat untuk melakukan penghematan.
Meski pengereman bujet bisa berakibat pada penurunan performa, hal ini bisa diatasi dengan berbagai langkah optimalisasi, seperti mengaudit dan menghentikan langganan software marketing yang dinilai tidak mendesak, optimalisasi CAC (customer acquisition cost) pada iklan yang dijalankan, hingga fokus pada strategi dan channel marketing dengan ROI (return of investment) terbaik.
Kartu korporat dari Aspire membantu bisnis anda beriklan lebih hemat lewat program cashback 1% untuk setiap transaksi iklan di Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, dan lainnya. Pelajari lebih lanjut di sini.
Di iklim ekonomi yang penuh ketidakpastian ini, banyak bisnis yang kesulitan untuk bertahan. Penghasilan yang menurun serta biaya yang kian naik membuat banyak bisnis mesti mengambil keputusan pahit untuk menghemat uang. Meski melakukan PHK adalah opsi yang paling masuk akal bagi bisnis, ada berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk memotong biaya agar tetap bertahan di krisis ekonomi sebelum perusahaan mengambil PHK sebagai langkah terakhir.
Di artikel ini, kita akan membahas lima cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk menghemat pengeluaran sebelum melakukan PHK sebagai opsi terakhir. Mulai dari mengimplementasi kebijakan penghematan pengeluaran, sampai Melakukan kontrol dan monitor ketat terhadap pengeluaran seluruh karyawan, baca selengkapnya bagaimana bisnis anda bisa bertahan di krisis ekonomi tanpa mengorbankan aset perusahaan yang paling berharga–sumber daya manusia.
Menerapkan kebijakan penghematan biaya
Ada banyak sekali pengeluaran kecil perusahaan yang terkesan sepele. Namun tanpa kontrol dan audit yang baik, pengeluaran kecil ini pada akhirnya bisa berdampak serius pada kesehatan finansial perusahaan. Contohnya: penggunaan listrik yang tidak perlu, hingga penggunaan kertas berlebihan untuk mencetak dokumen.
Pengeluaran tidak perlu semacam ini bisa dihindari lewat kebijakan green initiative, seperti mengoptimalkan penggunaan pendingin ruangan dan penggunaan lampu, serta mengadopsi kebijakan paperless untuk mengurangi penggunaan kertas. Dengan implementasi kebijakan yang tepat, perusahaan bisa menghemat pengeluaran secara efektif dan tetap menjaga kelangsungan dan kesehatan finansial mereka.
Mengevaluasi kembali biaya hiburan dan perjalanan
Di masa-masa normal, pengeluaran yang bersifat hiburan besar manfaatnya untuk membangun moral, produktivitas, dan semangat tim. Hanya saja, dalam kondisi resesi ekonomi yang tidak menentu, pengeluaran yang bersifat hiburan malah bisa jadi bumerang untuk keberlangsungan bisnis.
Ini bukan berarti sepenuhnya memotong pengeluaran hiburan untuk karyawan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melakukan penghematan, seperti:
- Menerapkan batasan yang ketat pada pengeluaran hiburan tim dan departemen
- Mencari opsi bujet untuk team dinner dan company outing
- Mengeksplorasi pilihan hiburan yang bersifat virtual, dan
- Mengidentifikasi area-area yang berpotensi menimbulkan pengeluaran berlebih.
Hal yang sama berlaku juga untuk pengeluaran perjalanan atau travel. Perusahaan bisa menerapkan aturan yang lebih ketat seputar perjalanan bisnis para karyawannya, misalnya dengan mewajibkan penggunaan transportasi kelas ekonomi saat berpergian, serta membatasi jumlah karyawan yang harus melakukan perjalanan bisnis dalam satu waktu.
Pelajari bagaimana fitur-fitur manajemen pengeluaran Aspire dapat membantu bisnis Anda mendapatkan kontrol yang lebih baik atas pengeluaran perusahaan.
Menawarkan opsi "Work From Home"
Berbagai studi membuktikan bahwa kebijakan Work From Home (WFH) dan remote working (bekerja jarak jauh) dapat meningkatan produktivitas hingga 13%. WFH membuat karyawan menghabiskan waktu lebih banyak untuk bekerja dan lebih sedikit untuk berpindah tempat. WFH juga mengurangi kegiatan karyawan yang tidak perlu, seperti jam makan siang yang berlarut-larut.
Dampak positif lainnya, kebijakan bekerja di mana saja dapat mengurangi beban biaya sewa kantor yang sangat mahal. Perusahaan bisa beralih ke opsi yang lebih murah, seperti menyewa ruang kantor yang lebih kecil atau coworking space untuk mengakomodasi pertemuan dan meeting yang mengharuskan karyawannya untuk bertemu secara <i>offline</i>.
Memantau arus kas dan utang
Penting bagi bisnis untuk memantau arus kas untuk mengelola keuangan secara efektif. Bisnis bisa berhemat dengan melakukan forecasting terhadap arus kas perusahaan, dengan cara mengestimasi arus keluar masuk kas dalam suatu waktu. Lewat cara ini, bisnis bisa memiliki pemahaman lebih baik terhadap kesehatan arus kas mereka, serta dapat mengestimasi sisa kas di beberapa periode ke depan. Hal ini membuat bisnis bisa menerapkan kebijakan proaktif menyesuaikan kondisi arus kas yang ada.
Selain itu, pengelolaan utang dan piutang juga penting bagi bisnis untuk mengatur arus kas secara efektif. Perusahaan mesti lebih ketat dalam memantau invoice konsumen yang belum dibayar untuk memastikan pembayaran yang tepat waktu sehingga arus kas tetap terjaga. Begitu juga dengan utang yang belum dibayarkan kepada supplier dan vendor. Pastikan perusahaan menghormati perjanjian pembayaran utang sehingga bisnis bisa mencoba bernegosiasi untuk termin pembayaran yang lebih panjang.
Fitur manajemen utang dari Aspire membantu bisnis mengelola pembayaran tagihan secara efisien. Pelajari lebih lanjut di sini.
Meninjau biaya iklan dan pemasaran
Pengeluaran marketing dan advertising adalah salah satu pengeluaran terbesar perusahaan. Di masa krisis ekonomi, mengurangi bujet marketing bisa jadi solusi cepat untuk melakukan penghematan.
Meski pengereman bujet bisa berakibat pada penurunan performa, hal ini bisa diatasi dengan berbagai langkah optimalisasi, seperti mengaudit dan menghentikan langganan software marketing yang dinilai tidak mendesak, optimalisasi CAC (customer acquisition cost) pada iklan yang dijalankan, hingga fokus pada strategi dan channel marketing dengan ROI (return of investment) terbaik.
Kartu korporat dari Aspire membantu bisnis anda beriklan lebih hemat lewat program cashback 1% untuk setiap transaksi iklan di Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, dan lainnya. Pelajari lebih lanjut di sini.