Apa Itu Kurs Jual dan Kurs Beli? Berikut Penjelasan dan Cara Menghitungnya!
Kurs jual dan kurs beli adalah dua jenis kurs yang digunakan oleh seseorang untuk mengonversikan satu mata uang, seperti Rupiah, ke satu valuta asing, begitu pun sebaliknya.
Namun, apa itu kurs jual dan kurs beli dan apa perbedaannya? Dan bagaimana cara menghitung kurs jual dan kurs beli?
Definisi Kurs Jual dan Kurs Beli
Secara sederhananya, kurs adalah nilai satu mata uang yang diukur dalam mata uang lainnya. Dengan demikian, maka kurs bisa menjadi nilai patokan bagi mereka yang ingin mengonversikan mata uang miliknya ke mata uang lain, begitu pun sebaliknya.
Hanya saja, valuta asing tidak tersedia secara bebas layaknya barang umum. Di Indonesia, pertukaran mata uang hanya dilakukan pedagang valuta asing yang sudah diberi izin Bank Indonesia seperti bank dan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA-BB), misalnya money changer, melalui mekanisme jual-beli valuta asing.
Mekanisme tersebut akhirnya menimbulkan dua jenis kurs, yakni kurs jual dan beli. Lantas, apa perbedaan di antara keduanya?
Apa Itu Kurs Jual?
Kurs jual adalah harga jual suatu valuta asing yang disediakan oleh pedagang valuta asing ke masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat akan menggunakan kurs ini ketika ingin menukarkan mata uang lokal ke mata uang asing.
Istilah "kurs jual" dipergunakan karena pedagang valuta asing, dalam hal ini, menjadi pihak yang menjual atau menawarkan valuta asingnya ke masyarakat. Oleh karenanya, kurs jual juga disebut sebagai Ask Rate atau Ask Price.
Pada dasarnya, kurs jual memiliki nilai lebih tinggi dari kurs beli karena pedagang valuta asing mengutip untung dari selisih antara kurs jual dan kurs beli (spread). Namun apabila dilihat dari sudut pandang pedagang valuta asing, spread dianggap sebagai representasi atas biaya yang perlu dikeluarkannya untuk mendapatkan valuta asing.
Apa Itu Kurs Beli?
Sebaliknya, kurs beli adalah nilai tukar yang ditetapkan pedagang valuta asing ketika ingin mengambil mata uang asing dari masyarakat. Dengan demikian, apabila masyarakat ingin menukarkan valuta asing yang dimilikinya dengan mata uang lokal, maka kurs inilah yang digunakan oleh pedagang valuta asing.
Sama seperti kurs jual, istilah "kurs beli" juga berasal dari sudut pandang pedagang valuta asing. Dalam hal ini, kurs beli adalah harga yang ditawarkan pedagang valuta asing untuk membeli valuta asing dari masyarakat. Oleh sebab itu, kurs beli juga dikenal sebagai Bid Rate atau Bid Price.
Bagaimana Cara Menghitung Kurs Beli dan Kurs Jual?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, masing-masing kurs jual dan kurs beli digunakan untuk dua kegiatan penukaran uang yang berbeda.
Jika merunut pada penjelasan di atas, maka penulisan satuannya pun semestinya berbeda. Sebagai contoh, aktivitas penukaran Dolar Amerika Serikat (AS) ke Rupiah seharusnya menggunakan satuan Dolar AS per Rp1. Sementara itu, aktivitas penukaran Rupiah ke Dolar AS semestinya menggunakan satuan Rupiah per US$1.
Hanya saja, pedagang valuta asing biasanya menulis kurs jual dan kurs beli dalam satuan yang sama, misalnya Rupiah per US$1. Hal ini kadang membingungkan masyarakat saat ingin menghitung banyaknya mata uang asing atau mata uang lokal yang bakal diterima pascakonversi.
Namun, kalkulasi itu seharusnya terasa mudah jika masyarakat sudah memahami cara menghitung kurs jual dan kurs beli seperti berikut.
Rumus Kurs Jual
Seperti diketahui, kurs jual adalah kurs yang diberlakukan ketika masyarakat ingin menukarkan mata uang lokal ke valuta asing. Dengan kata lain, masyarakat akan menggunakan kurs ini untuk mencari tahu berapa banyak valuta asing yang akan diterima apabila mereka menukarkan mata uang lokal ke dalam jumlah tertentu.
Dengan demikian, maka rumus kurs jual yang bisa digunakan adalah sebagai berikut.
Jumlah mata uang lokal yang dimiliki : kurs jual = Valuta asing yang diterima
Jika dimodifikasi, maka rumus kurs jual tersebut juga bisa ditulis seperti ini.
Kurs jual = jumlah mata uang lokal yang dimiliki : valuta asing yang diterima
Rumus Kurs Beli
Sementara itu, kurs beli adalah nilai tukar yang digunakan pedagang valuta asing ketika ingin membeli valuta asing dari masyarakat. Oleh karenanya, masyarakat bisa memakai kurs ini ketika ingin mencari tahu berapa besar mata uang lokal yang akan didapat jika mereka menukarkan valuta asing dalam jumlah tertentu.
Berdasarkan hal tersebut, maka rumus kurs beli adalah seperti berikut.
Jumlah valuta asing yang dimiliki x kurs beli = Mata uang lokal yang diterima
Sama seperti kurs jual, rumus kurs beli juga bisa dimodifikasi seperti berikut
Kurs beli = mata uang lokal yang diterima : jumlah valuta asing yang dimiliki
Contoh Kurs Jual dan Kurs Beli
Memahami rumus kurs jual dan kurs beli akan lebih mudah jika Anda menyimak ilustrasi berikut.
Dalam satu kasus, Tuan A ingin melakukan perjalanan dinas ke Amerika Serikat pada pekan depan. Selain mengerjakan tugas dari perusahaannya, ia juga ingin membelikan buah tangan bagi keluarganya dari Negara Paman Sam tersebut. Oleh karenanya, ia pun menganggarkan uang Rp50 juta untuk membeli oleh-oleh yang dimaksud.
Tuan A pun kemudian menghampiri sebuah money changer untuk menukarkan Rp50 juta tersebut ke dalam satuan Dolar AS. Sesampainya di sana, ia melihat bahwa kurs jual saat ini adalah Rp15.500 per Dolar AS. Maka, berapa jumlah Dolar AS yang bakal ia terima dengan "modal" Rp50 juta?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, rumus kurs jual adalah sebagai berikut:
Jumlah mata uang lokal yang dimiliki : kurs jual = Valuta asing yang diterima
Rp50.000.000 : Rp15.500 = US$3.225,81
Dengan demikian, Tuan A akan mengantongi US$3.225,81 setelah menukarkan uang Rp50 juta ke dalam satuan Dolar AS di money changer.
Dua pekan kemudian, Tuan A pun pulang ke Indonesia dan sukses memboyong oleh-oleh bagi keluarganya. Hanya saja, ia masih memiliki sisa uang sebesar US$1.500 dari perjalanan tersebut.
Ia berpikir untuk menukarkan uang Dolar AS tersebut ke dalam Rupiah sehingga ia pun kembali mendatangi money changer yang sama. Di sana, ia menemukan bahwa money changer memasang kurs beli di angka Rp15.250 per Dolar AS. Lantas, berapa besar jumlah Rupiah yang akan Tuan A terima pascakonversi?
Jumlah valuta asing yang dimiliki x kurs beli = Mata uang lokal yang diterima
US$1.500 x Rp15.250 = Rp22.875.000
Dengan demikian, maka Tuan A pun membawa pulang Rp22,87 juta setelah menukarkan uangnya di money changer.
Cara Cek Kurs Jual dan Kurs Beli
Kurs jual dan kurs beli bukanlah angka yang dirahasiakan oleh pedagang valuta asing. Malahan, mereka pasti akan menampilkan posisi kedua kurs tersebut saat ini agar masyarakat bisa mengetahuinya sebelum mengonversikan mata uang lokal atau valuta asingnya.
Terdapat banyak cara bagi masyarakat untuk mengecek posisi kurs jual dan kurs beli. Berikut adalah beberapa di antaranya.
- Mengunjungi situs resmi bank. Biasanya, bank menampilkan kurs jual dan beli berbeda-beda untuk special rates, telegraphic transfer (TT), dan konversi uang tunai (bank notes);
- Mengunjungi gerai money changer secara langsung. Mereka biasanya akan menampilkan kondisi kurs jual dan kurs beli saat ini melalui papan atau layar pengumuman.
Mengapa Bisnis Perlu Memahami Kurs Jual dan Kurs Beli?
Kurs jual dan kurs beli memiliki kaitan erat dengan operasional sebuah bisnis, utamanya bagi perusahaan yang sudah mengekspansi bisnisnya ke kancah internasional. Lantas, bagaimana cara kurs jual dan kurs beli memengaruhi bisnis?
1. Memengaruhi Biaya Operasional
Perusahaan dengan skala internasional umumnya sering melakukan pembayaran internasional menggunakan valuta asing, misalnya untuk membayar gaji karyawan atau jasa pihak ketiga yang berada di luar negeri.
Demi mengonversi mata uang lokal ke valuta asing, pelaku usaha harus menghitungnya menggunakan kurs jual. Hanya saja, konversi itu bisa membebankan perusahaan jika uang lokal tersebut ditukar menggunakan kurs jual yang sangat tinggi. Jika pembayaran tersebut dilakukan berulang-ulang, maka tekanan kepada biaya operasional bisa semakin berat.
Oleh karenanya, pelaku bisnis disarankan untuk menukarkan uangnya ke pedagang valuta asing dengan kurs jual yang kompetitif.
2. Memengaruhi Besaran Pendapatan
Perusahaan yang sudah memperluas jangkauan pasarnya ke luar negeri tentu akan menerima pendapatan dalam bentuk valuta asing. Namun, perusahaan mungkin lebih sering menggunakan mata uang lokal untuk membayar kebutuhan operasionalnya sehingga mereka pun akan menukarkan pendapatan tersebut ke mata uang lokal.
Perusahaan tentunya akan menukarkan valuta asing tersebut menggunakan kurs beli ke pedagang valuta asing. Hanya saja, nilai pendapatan dalam valuta asing tersebut bisa menjadi kurang menarik ketika dikonversi ke mata uang lokal jika menggunakan patokan kurs beli yang terlalu rendah.
Dengan demikian, pelaku bisnis harus pintar-pintar memilih pedagang valuta asing yang memberikan kurs beli lebih baik di antara pedagang valuta asing lainnya.
Nikmati Pembayaran Valas dengan Tarif Kurs Rendah dengan Aspire!
Kurs beli dan kurs jual adalah faktor yang bisa memengaruhi performa finansial sebuah perusahaan. Jika Anda adalah pelaku usaha yang sering melakukan pembayaran internasional, maka sudah saatnya Anda menggunakan platform pembayaran internasional dengan kurs kompetitif.
Untungnya, Anda bisa mendapatkan manfaat tersebut jika melakukan pembayaran lintas batas dengan Pembayaran Internasional Aspire!
Pembayaran Internasional Aspire memungkinkan Anda untuk melakukan pembayaran internasional melalui lebih dari 30 mata uang ke lebih dari 130 negara. Anda bisa melakukan pembayaran tersebut dengan tarif kurs tiga kali lebih murah dibandingkan kurs bank konvensional.
Tak ketinggalan, Anda juga tak akan dibebankan biaya tersembunyi, biaya pembukaan rekening, dan biaya pemeliharaan.