Panduan Bisnis
October 29, 2024

Venture Capital Adalah: Pengertian, Peranan, Kelebihan & Kekurangan, serta Jenis-jenisnya

Ditulis oleh
Galih Gumelar
Terakhir diubah pada
October 29, 2024

Venture capital adalah salah satu sumber pendanaan yang dapat membantu pertumbuhan perusahaan, terutama startup (perusahaan rintisan) dan bisnis kecil. Dengan dana tersebut, bisnis yang berpotensial dapat mengembangkan usaha secara signifikan.

Pahami lebih lanjut mengenai venture capital, mulai dari pengertian, kelebihan dan kekurangan, hingga jenis-jenisnya di artikel ini.

Apa Itu Venture Capital (VC)?

Venture capital (VC) adalah sejenis aktivitas pembiayaan yang berbasis himpunan dana investor - yang ditujukan untuk menyediakan pembiayaan atau modal kepada perusahaan dengan potensi pertumbuhan bisnis yang bagus dalam jangka panjang. Bentuk pembiayaan tersebut bisa berupa saham, pembelian obligasi, dan pendanaan dengan sistem bagi hasil. 

Venture capital dikenal juga sebagai modal ventura. Berdasarkan pasal 106 pada UU No. 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UUP2SK), modal ventura adalah kegiatan pembiayaan melalui penyertaan modal dan/atau pembiayaan untuk jangka waktu tertentu dalam rangka pengembangan usaha pada pasangan usaha atau debitur yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura.

Dana yang terkumpul dalam venture capital umumnya berasal dari investor, bank, dan lembaga keuangan. Para investor yang menaruh dana di VC adalah Limited Partners (LP), sedangkan penerima pembiayaan dari VC adalah Investee Company.

Adapun dalam kegiatan venture capital, pembiayaan biasanya didapatkan dengan menjual sejumlah porsi kepemilikan investee company kepada sejumlah investor yang difasilitasi oleh pengelola venture capital atau perusahaan modal ventura.

Pendanaan dari venture capital menjadi sumber modal yang sangat bermanfaat bagi bisnis, terutama untuk startup dan bisnis kecil. Hal ini karena startup dan bisnis kecil masih kesulitan untuk mendapat dana dari pinjaman bank dan pasar modal.

Dari sisi pemberi dana atau Limited Partners, investasi dalam VC bertujuan untuk mendapat timbal balik atau keuntungan yang lebih besar. Inilah yang menjadi alasan mengapa pembiayaan VC umumnya diberikan pada startup yang memiliki perkembangan bisnis cepat. 

Sejalan dengan tingkat pengembalian yang tinggi, investasi dalam VC juga memiliki risiko tinggi. Oleh karena itu, pihak pengelola VC akan sangat teliti dalam memilih perusahaan atau bisnis yang akan menjadi Investee Company. Para investor dalam VC akan melihat bagaimana potensi bisnis tersebut, baik dari pengalaman produk yang dikeluarkan di masa lalu maupun prospek produk di masa depan.

Selain itu, venture capital tidak terbatas hanya dengan memberikan pembiayaan atau suntikan modal saja. Venture capital juga dapat diberikan dalam bentuk dukungan dari sisi  manajemen, teknologi, dan strategi bisnis. Hal ini bertujuan agar pengelolaan modal lebih efisien dan para investor mendapat keuntungan yang optimal.

Perbedaan Private Equity vs Venture Capital

Venture capital kerap dikaitkan dengan private equity karena keduanya memiliki peran serupa, yakni menyediakan pembiayaan atau investasi bisnis yang dananya bersumber dari himpunan dana investor. Namun dalam cara kerjanya, venture capital berbeda dengan private equity. Berikut beberapa hal yang membedakan antara private equity dan venture capital.

1. Jenis Perusahaan

Venture capital biasanya memberikan pembiayaan pada perusahaan baru atau startup yang umumnya bergerak di bidang teknologi dan bioteknologi. Hal ini karena perusahaan-perusahaan tersebut memiliki potensi untuk tumbuh dengan optimal.

Sementara itu, private equity memberikan investasi pada berbagai jenis industri di sektor yang beragam dan berdiri sejak lama. Beberapa di antaranya adalah perusahaan di sektor manufaktur, teknologi, kesehatan, dan layanan konsumen.

2. Struktur Pembiayaan

Pada venture capital, pembiayaan yang diberikan adalah ekuitas berupa modal untuk perusahaan. Sedangkan pada private equity, pembiayaan berupa ekuitas dan utang untuk perusahaan.

3. Persentase Kepemilikan

Venture capital umumnya hanya mengakuisisi saham minoritas dan bertindak sebagai penyedia modal serta penasihat bisnis. Sementara itu, private equity mengakuisisi mayoritas saham atau bisa jadi 100% saham perusahaan. Dengan begitu, private equity memiliki kontrol yang lebih besar terhadap perusahaan.

Mekanisme Venture Capital (VC)

Proses perusahaan untuk mendapatkan pembiayaan dari venture capital terdiri dari beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Pengajuan Business Plan

Untuk mendapatkan pembiayaan dari venture capital, perusahaan harus mengajukan proposal bisnis atau business plan kepada perusahaan modal ventura atau angel investor. Isinya meliputi visi dan misi bisnis, potensi pertumbuhan, analisis pasar, hingga strategi pemasaran yang akan dijalankan. Perusahaan harus membuat proposal bisnis sebaik mungkin dan memberikan alasan mengapa VC perlu melakukan investasi.

2. Due Diligence

Jika proposal tersebut menarik minat investor, pihak VC akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap perusahaan tersebut (due diligence). Adapun aspek yang diperiksa selama proses due diligence meliputi produk, manajemen, keuangan, dan potensi risiko calon Investee Company.

3. Perjanjian Investasi

Setelah VC melakukan due diligence dan menilai bahwa perusahaan tersebut layak menjadi Investee Company, maka investasi pun dapat dilakukan. Pihak VC atau Limited Partners akan melakukan perjanjian investasi dengan pihak Investee Company. Pembiayaan dapat diberikan secara langsung atau berkala sesuai dengan kesepakatan semua pihak.

Kelebihan dan Kekurangan Venture Capital

Pembiayaan venture capital bisa menjadi solusi pembiayaan bagi perusahaan baru dan startup. Namun dalam praktiknya, venture capital memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan. 

Kelebihan Venture Capital

1. Modal untuk Bisnis

Pembiayaan dari venture capital dapat menjadi suntikan modal untuk perkembangan bisnis, terutama startup dan perusahaan kecil yang belum mampu mengakses pendanaan perbankan atau pasar modal.

Proses pengajuan pembiayaan pada VC cenderung lebih mudah dibanding pinjaman bank, di mana perusahaan tidak perlu memiliki kas atau aset tertentu. Perusahaan pun bisa mengelola dana tersebut untuk proses produksi, kegiatan pemasaran, dan operasional.

2. Sumber Daya Tambahan

Selain pembiayaan, perusahaan juga bisa mendapat sumber daya tambahan dari venture capital. Sumber daya tersebut dapat berupa keahlian bisnis, keterampilan manajerial, dan teknologi bisnis. Dengan begitu, perusahaan diharapkan dapat lebih maksimal dalam mengelola bisnis sekaligus mendapatkan keuntungan.

3. Koneksi yang Luas

Salah satu keuntungan yang bisa perusahaan dapatkan dari venture capital adalah koneksi yang luas. Para investor yang tergabung dalam venture capital biasanya terdiri dari pengusaha dan pakar di bidang keuangan. Dengan memanfaatkan koneksi tersebut, perusahaan akan mendapat peluang bisnis yang lebih besar.

Kekurangan Venture Capital

1. Kehilangan Kontrol Bisnis

Ketika melakukan perjanjian kerja sama dan investasi dengan venture capital, perusahaan akan mendapat panduan bisnis. Tak jarang, VC turut ikut serta dalam kegiatan bisnis dengan memberikan saran dan arahan tentang bisnis. Hal ini bisa membantu perusahaan berkembang lebih efisien, namun bisa juga membuat perusahaan kehilangan kontrol atas bisnisnya.

2. Pengurangan Kepemilikan Saham

Mendapatkan venture capital funding berarti berbagi kepemilikan dengan investor baru, sehingga mengurangi porsi kepemilikan pendiri perusahaan dan investor awal. Hal ini pun berpotensi menggerus bagian mereka dari keuntungan perusahaan.

3. Tekanan atas Ekspektasi Tinggi

Para investor dalam venture capital berekspektasi untuk mendapat keuntungan dalam waktu singkat atas modal yang mereka berikan. Tekanan untuk mencapai return on investment yang tinggi sering kali membuat perusahaan harus bekerja ekstra keras dan mengambil keputusan bisnis yang berisiko.

Jenis-jenis Pendanaan Venture Capital (VC)

Berikut jenis-jenis pendanaan venture capital yang bisa perusahaan dapatkan.

1. Seed Capital

Seed capital adalah pendanaan yang VC berikan kepada perusahaan yang masih sangat baru dan berada di tahap awal. Perusahaan tersebut biasanya belum memiliki produk dan sistem manajemen yang terstruktur. Seed capital dapat perusahaan manfaatkan untuk riset produk, penelitian pasar, dan pembuatan sampel.

2. Startup Capital

Startup capital adalah pendanaan yang VC berikan kepada perusahaan yang sudah berjalan dan sudah memiliki produk yang akan dijual. Meski begitu, perusahaan masih dalam tahap rintisan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan bisnis. Dana VC dapat perusahaan gunakan untuk perekrutan karyawan dan finalisasi produk.

3. Early Stage Capital

Early stage capital adalah pendanaan yang VC berikan kepada perusahaan yang cukup berkembang dengan sistem dan struktur organisasi yang sudah tertata dengan baik. Suntikan dana VC dapat perusahaan gunakan untuk kegiatan pemasaran dan proses produksi.

4. Expansion Capital

Expansion capital adalah pendanaan yang VC berikan pada perusahaan yang siap melakukan ekspansi bisnis. Nantinya, dana dari VC akan perusahaan gunakan untuk perluasan bisnis dan menjangkau pasar tertentu.

5. Late Stage Capital

Late stage capital adalah pendanaan venture capital untuk perusahaan yang sudah stabil dan mendapat keuntungan yang signifikan. Suntikan dana dari VC dapat perusahaan gunakan untuk menambah kapasitas produksi dan meningkatkan kualitas perusahaan.

Kelola Dana Venture Capital Lebih Efisien Bersama Aspire

Dari pembahasan di atas, Anda memahami peran penting VC dan bagaimana cara mendapat pembiayaan dari venture capital Indonesia. Kendati demikian, Anda juga harus bisa mengelola dana tersebut dengan efisien agar menghasilkan keuntungan optimal. 

Untungnya, Anda bisa menggunakan platform all-in-one Aspire untuk mengelola VC funds perusahaan Anda dengan lebih efisien.

Bersama Aspire, Anda bisa mengelola dana VC dengan mudah dan aman. Anda dapat mengakses berbagai akun untuk banyak mata uang sekaligus hanya dari satu platform saja. Selain itu, Anda bisa melakukan transaksi internasional dengan cepat dan transparan.

Tidak terbatas pada pengelolaan VC funds, Aspire juga memungkinkan Anda untuk mengelola keuangan perusahaan secara menyeluruh. Anda dapat memanfaatkan kartu korporat untuk kebutuhan karyawan dan menerapkan proses reimburse yang mudah. Anda juga bisa mengelola piutang dan mengirim invoice dengan cepat.

Ingin tahu apa lagi yang bisa Aspire lakukan untuk membantu bisnis Anda? Hubungi tim profesional kami sekarang!

BAGIKAN ARTIKEL INI
Galih Gumelar
adalah penulis ulung dengan spesialisasi di makroekonomi, bisnis, keuangan, dan politik. Berbekal pengalaman menulis di CNN Indonesia, The Jakarta Post, dan organisasi kenamaan lainnya, Galih menggunakan keahliannya dalam menulis wawasan yang bermanfaat bagi mereka yang ingin memulai usaha.
Mengoptimalkan operasi keuangan Anda dengan Aspire
Temukan bagaimana Aspire dapat membantu Anda mempercepat proses keuangan dari awal hingga akhir mulai dari pembayaran hingga manajemen pengeluaran
Hubungi Sales