KEMBALI KE BLOG

Pentingnya Manajemen Keuangan dalam Bisnis dan Tips Mengelolanya

Ditulis oleh
Galih Gumelar
Terakhir diubah pada
July 25, 2024

Manajemen keuangan adalah salah satu faktor penting agar bisnis dapat bertahan, bahkan berkembang. Mengelola keuangan perusahaan dengan efisien tentunya akan berpengaruh terhadap produktivitas bisnis secara keseluruhan.

Pada artikel ini, Anda akan memahami  lebih lanjut tentang apa itu manajemen keuangan. Dalam hal ini, Anda akan mengetahui  pengertian, tujuan, prinsip, ruang lingkup, hingga tips manajemen yang efektif. 

Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah serangkaian proses menyeluruh yang dilakukan untuk mengelola keuangan, mulai dari perencanaan, pengarahan, hingga pengendalian. Proses ini bisa diterapkan baik oleh individu maupun organisasi seperti perusahaan.

Dengan kata lain, manajemen keuangan merupakan proses mengelola uang dan aset-aset keuangan agar bisa mencapai tujuan keuangan. Tujuan tersebut dapat beragam, dan salah satu tujuan utama untuk ranah bisnis adalah memaksimalkan nilai perusahaan.

Lalu, apa pentingnya manajemen keuangan bagi bisnis atau perusahaan?

Seperti yang Anda ketahui, sebuah bisnis atau perusahaan bergerak dengan membutuhkan dana, mulai dari operasional hingga produksi. Agar kegiatan bisnis berjalan lancar, perusahaan memerlukan pengelolaan dana yang efektif dan efisien. 

Pengelolaan dana ini harus memperhitungkan berbagai aspek, seperti penerimaan dan pengeluaran perusahaan. Ketika pengelolaan dana berjalan dengan lancar, maka perusahaan bisa melakukan dengan  lebih lancar dan bisa melakukan pengambilan keputusan dengan baik. Sebagai dampaknya, perusahaan harus membutuhkan manajer keuangan atau tim keuangan yang ahli untuk mengelola keuangannya.

Fungsi Manajemen Keuangan untuk Bisnis

Dari pembahasan sebelumnya, Anda memahami bahwa manajemen keuangan adalah proses pengelolaan keuangan secara menyeluruh. Lantas, apa saja cakupan kegiatan yang berada di dalam lingkup manajemen keuangan dan fungsi manajemen keuangan? 

1. Pengelolaan Arus Kas

Dalam bisnis, pengelolaan arus kas menjadi salah satu aspek keuangan yang penting untuk diperhatikan. Bisnis yang baik memiliki arus kas yang lancar dan tentunya terkelola dengan baik. Hal ini bertujuan untuk memastikan bisnis tersebut memiliki kas yang cukup untuk membiayai operasional.

2. Perencanaan Anggaran

Fungsi manajemen keuangan selanjutnya adalah perencanaan anggaran perusahaan. Perusahaan atau bisnis perlu menyusun rencana keuangan yang efektif dan efisien, biasanya berbentuk anggaran. Perusahaan perlu membuat anggaran dengan realistis dan memantau penggunaannya.

Dalam menyusun anggaran, perusahaan memperhatikan beberapa aspek seperti tantangan pasar dan makroekonomi serta proyeksi pendapatan atau profitabilitas perusahaan di masa depan.

3. Pendanaan Perusahaan

Manajemen keuangan yang baik memungkinkan bisnis menghimpun dana untuk kegiatan perusahaan. Proses pendanaan ini bisa perusahaan dapat dari berbagai sumber, seperti pendapatan, modal, hingga utang.

4. Pelaporan Keuangan

Dalam mengelola dana perusahaan, perlu ada laporan keuangan yang akurat. Laporan ini akan menjadi gambaran apakah sebuah perusahaan sudah mencapai tujuannya atau belum. Dari situ, perusahaan dapat menganalisis apa saja yang harus ditingkatkan untuk mencapai tujuan.

5. Manajemen Aset

Pengelolaan keuangan bisnis tidak hanya berfokus pada dana atau arus kas perusahaan,tetapi juga  manajemen aset. Dengan proses manajemen yang tepat, bisnis dapat mengelola aset yang mereka miliki. Beberapa di antaranya dapat berupa aset lancar, aset tetap, dan aset yang tidak berwujud.

Tujuan Manajemen Keuangan

Penerapan manajemen keuangan perlu Anda lakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Berikut beberapa tujuan dari penerapan manajemen keuangan dalam bisnis.

1. Meningkatkan Nilai Perusahaan

Tujuan manajemen keuangan yang pertama dan utama adalah meningkatkan nilai perusahaan di mata pemegang saham dan stakeholder. Ketika sebuah bisnis atau perusahaan memiliki kondisi keuangan yang sehat, maka nilai perusahaannya pun meningkat. 

Nilai perusahaan ini bisa diukur dalam sejumlah rasio keuangan yang didasarkan pada beberapa variabel, seperti kinerja pendapatan, aset, dan modal perusahaan.  Semakin baik nilai perusahaan, maka semakin meningkat pula kepercayaan pemegang saham dan pemangku kepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan.

2. Mengurangi Risiko Keuangan

Pengelolaan keuangan yang tepat dapat membantu bisnis dalam mengurangi risiko keuangan. Beberapa risiko yang mungkin bisnis atau perusahaan hadapi adalah risiko kredit, pasar, hingga operasional. Dengan manajemen yang baik, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengurangi risiko-risiko tersebut.

3. Memaksimalkan Efisiensi Modal

Manajemen keuangan berperan untuk memastikan agar modal perusahaan digunakan dengan efektif. Di samping itu, perencanaan keuangan yang baik juga mencegah perusahaan untuk melakukan pemborosan. Dengan pengelolaan yang tepat, perusahaan dapat memaksimalkan modal yang dimiliki dan memperoleh tingkat profitabilitas yang baik.

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Dalam praktiknya, manajemen keuangan memiliki tiga ruang lingkup dasar yaitu sebagai berikut.

1. Pencarian Sumber Dana

Ruang lingkup yang pertama adalah pencarian sumber dana atau keuangan perusahaan. Ini merupakan langkah awal dalam pengelolaan finansial bisnis. Perusahaan perlu mencari sumber-sumber yang bisa menghasilkan dana untuk kegiatan bisnis.

Beberapa sumber dana yang umum digunakan oleh perusahaan adalah modal pemilik, utang, dan investasi dari pihak lain.

2. Penggunaan Dana

Setelah mendapat dana yang dibutuhkan, perusahaan perlu mengelola dan menggunakannya sesuai kebutuhan bisnis. Biasanya dana perusahaan digunakan untuk membiayai operasional bisnis, seperti kegiatan produksi dan gaji karyawan.

Selain itu, dana perusahaan juga bisa digunakan untuk investasi yang dianggap menguntungkan atau ekspansi bisnis. Misalnya investasi untuk membuat produk baru, membeli aset perusahaan, atau mengakuisisi perusahaan lain.

3. Pembagian Laba

Ruang lingkup manajemen finansial yang tak kalah pentingnya adalah pembagian laba. Laba merupakan keuntungan yang dihasilkan sebuah perusahaan dari kegiatan bisnisnya. Pembagian laba ini biasanya diberikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen.

7 Prinsip Manajemen Keuangan

Dari pembahasan sebelumnya, Anda tentu memahami bahwa pengelolaan finansial memegang peranan penting bagi bisnis atau perusahaan. Saking krusialnya, manajemen ini dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam perusahaan.

Untuk itu, pengelolaan keuangan perlu Anda lakukan dengan tepat, efektif, dan efisien. Keuangan perusahaan harus dikelola berdasarkan prinsip-prinsip kuat agar tidak merugikan banyak pihak. Lantas, apa saja prinsip-prinsip dasar manajemen keuangan yang perlu dipatuhi perusahaan?

1. Prudence (Kehati-hatian)

Prinsip prudence adalah selalu berhati-hati dan mempertimbangkan risiko dalam pengambilan keputusan. Prinsip ini diterapkan dengan mengidentifikasi dan menilai risiko terkait dengan keuangan perusahaan.

Selain itu, perusahaan juga harus membuat rencana cadangan dalam menghadapi kemungkinan terburuk. Perusahaan perlu menjaga margin of safety agar terlindung dari kerugian yang mungkin terjadi. 

2. Liquidity (Likuiditas)

Prinsip liquidity adalah kemampuan perusahaan untuk menjaga kas dan mengubah aset menjadi uang tunai dengan mudah. Prinsip ini bertujuan memastikan perusahaan memiliki cukup dana untuk memenuhi kegiatan dan kewajibannya. 

Selain menjaga kas, perusahaan juga harus memiliki aset lancar seperti piutang usaha dan persediaan. Aset lancar sifatnya mudah dikonversi menjadi uang tunai, sehingga dapat membantu perusahaan saat membutuhkan kas.

3. Efficiency (Efisien) 

Prinsip efficiency adalah penggunaan sumber daya secara optimal sesuai dengan tujuan perusahaan. Sumber daya perusahaan mencakup sumber daya keuangan atau finansial (kas, persediaan, investasi) dan nonfinansial (karyawan, reputasi merek, teknologi).

Perusahaan dapat menerapkan kebijakan untuk menekan biaya tanpa mengurangi kualitas barang atau jasa. Selain itu, perusahaan juga dapat mengembangkan struktur organisasi yang lebih efisien.

Tak hanya itu, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi agar kinerja lebih efisien. Misalnya penggunaan software akuntansi yang membantu proses pengelolaan keuangan perusahaan. Otomatisasi pada sistem keuangan akan membantu dalam pembuatan laporan keuangan tiap periode akuntansi.

4. Consistency (Konsisten)

Prinsip consistency adalah penerapan prosedur dan kebijakan keuangan yang konsisten. Perusahaan harus memastikan adanya transparansi dalam pengelolaan keuangan, terutama manajer keuangan. Konsistensi juga penting dalam penerapan prinsip dan metode akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan.

Prinsip consistency akan memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan yang penting. Selain itu, prinsip ini juga membantu perusahaan dalam membangun kepercayaan dengan pemangku kepentingan.

5. Transparency (Transparan)

Prinsip transparency adalah keterbukaan informasi keuangan dalam sebuah perusahaan. Perusahaan  harus menyampaikan informasi keuangan secara transparan dan terbuka pada stakeholder.

Anda dapat menerapkan prinsip transparancy dengan membuat laporan keuangan secara akurat dan tepat waktu. Informasi dalam laporan keuangan harus relevan, menyeluruh, dan mudah dipahami oleh pemegang kepentingan.

Prinsip transparency penting untuk memenuhi peraturan dan regulasi yang berlaku. Prinsip ini akan mempermudah akuntabilitas dan pembuatan laporan keuangan perusahaan. Selain itu, transparansi yang jelas akan membangun kepercayaan dengan pelanggan dan investor.

6. Autonomy (Kemandirian)

Prinsip autonomy adalah kemampuan perusahaan untuk mengambil kendali atas kondisi keuangannya. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu mendanai operasionalnya sendiri tanpa campur tangan sumber eksternal.

Selain itu, perusahaan juga harus mampu mengambil keputusan keuangan tanpa pengaruh dari pihak yang tidak berkepentingan. Untuk melakukannya, perusahaan perlu memilih sumber pendanaan, mengelola kas, dan menentukan kebijakan yang tepat.

7. Adequate Return (Pengembalian yang Memadai)

Prinsip adequate return adalah tingkat pengembalian yang cukup atas aktivitas dan investasi perusahaan. Perusahaan harus memastikan untuk mendapat hasil yang memadai atas kegiatan keuangan.

Untuk mencapainya, perusahaan perlu meningkatkan laba melalui peningkatan penjualan serta pengurangan biaya. Perusahaan juga harus dapat menciptakan nilai lebih bagi pemegang saham dan memenuhi ekspektasi investor.

5 Tips Manajemen Keuangan yang Efektif

Mengelola keuangan dengan baik adalah tugas utama bagi setiap bisnis, baik skala kecil maupun besar. Hanya saja, tak semua bisnis memahami cara mengatur keuangan dengan efektif. Berikut beberapa tips untuk menerapkan manajemen finansial yang efektif.

1. Buat Perencanaan Keuangan yang Jelas

Pastikan bisnis Anda memiliki perencanaan keuangan yang jelas, terukur, dan tentunya dapat Anda capai. Buatlah anggaran yang realistis dengan memperkirakan pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Selain itu, siapkan juga dana darurat untuk mengatasi kejadian yang tidak terduga.

2. Kelola Arus Kas dengan Efektif

Tips selanjutnya adalah mengelola arus kas perusahaan dengan efektif. Pastikan Anda mencatat pendapatan dan pengeluaran dengan cermat serta menyusun laporan keuangan sesuai ketentuan.

Selain itu, pastikan juga bisnis Anda membayar tagihan dan menagih piutang dengan tepat waktu agar tidak mengganggu kelancaran arus kas. Untuk mempermudah prosesnya, Anda dapat menggunakan tools sebagai alat bantu mengelola keuangan.

3. Kelola Risiko Keuangan

Selain mengelola arus kas, Anda juga harus dapat mengelola risiko keuangan yang mungkin terjadi. Misalnya dengan melakukan diversifikasi produk untuk meningkatkan peluang sukses dan keuntungan bisnis dan mengantisipasi perubahan pasar. Di samping itu, Anda juga dapat mengasuransikan bisnis untuk melindungi dari risiko  yang tak terduga seperti bencana alam dan krisis ekonomi. 

4. Kendalikan Pengeluaran Bisnis

Dalam mengatur keuangan bisnis, pastikan Anda mengendalikan pengeluaran perusahaan dengan baik. Hindari melakukan pemborosan dan pembelian barang yang tidak perlu. Anda juga bisa mencari alternatif untuk melakukan pembelian dengan harga yang lebih rendah.

5. Gunakan Sistem Manajemen Keuangan yang Tepat

Untuk mempermudah pengelolaan keuangan perusahaan, pastikan Anda menggunakan sistem manajemen yang tepat. Software Aspire memberikan solusi manajemen keuangan yang bisnis Anda butuhkan secara all-in-one dalam satu platform.

Kelola Keuangan secara Efektif dengan Platform All-in-One Aspire! 

Dengan Aspire, Anda dapat mengontrol pemasukan dan pengeluaran bisnis dengan lebih mudah. Anda juga bisa memiliki rekening bisnis dengan berbagai fitur andalan dan kemudahan dalam pembayaran hingga ranah global.

Tak sampai di situ, Aspire dapat mempermudah pengelolaan arus kas perusahaan dengan langkah yang simpel. Mulai dari proses reimbursement, penerbitan invoice, hingga pengelolaan pembayaran dan tagihan.

Ingin mengetahui lebih lanjut apa saja yang bisa Aspire lakukan untuk membantu bisnis Anda? Segera hubungi tim profesional kami untuk diskusi lebih lanjut!

▶️  Watch Video
Tentang Penulis
Galih Gumelar
adalah penulis ulung dengan spesialisasi di makroekonomi, bisnis, keuangan, dan politik. Berbekal pengalaman menulis di CNN Indonesia, The Jakarta Post, dan organisasi kenamaan lainnya, Galih menggunakan keahliannya dalam menulis wawasan yang bermanfaat bagi mereka yang ingin memulai usaha.
Mengoptimalkan operasi keuangan Anda dengan Aspire
Temukan bagaimana Aspire dapat membantu Anda mempercepat proses keuangan dari awal hingga akhir mulai dari pembayaran hingga manajemen pengeluaran
Hubungi Sales