Seluk-beluk Transfer Antar Bank: Memahami Jenis, Mekanisme, dan Daftar Kodenya
Transfer antar bank adalah salah satu metode transfer uang yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Mereka yang memiliki rekening bank pasti sudah pernah melakukannya, baik untuk mengirim uang atau sebagai metode pembayaran.
Meski Anda sudah pernah melakukannya, ternyata ada banyak hal menarik yang bisa Anda pelajari dari transfer antar bank. Dalam artikel ini, Anda akan memahami jenis-jenis jasa transfer antar bank, mekanisme transfer antar bank, dan juga daftar kode transfer antar bank di Indonesia.
Apa Itu Transfer Antar Bank?
Secara sederhana, transfer antar bank adalah pengiriman atau perpindahan uang dari satu rekening bank ke rekening lain yang berada di bank berbeda. Dengan kata lain, transfer antar bank adalah kebalikan dari transfer intrabank, yakni perpindahan uang dari satu rekening bank ke rekening lain yang berada di bank yang sama.
Oleh karenanya, transfer antar bank memiliki sejumlah karakteristik yang berbeda dengan transfer intrabank.
Pertama, transfer antar bank melibatkan dua atau lebih bank untuk memproses perpindahan dana. Sementara itu, transfer intrabank hanya melibatkan satu bank saja di dalam proses pengiriman uang.
Kedua, karena transfer antar bank melibatkan dua atau lebih bank, maka durasi pengiriman uangnya bisa saja lebih lama dibanding dengan transfer intrabank. Pasalnya, bank-bank yang terlibat tentu membutuhkan komunikasi dan koordinasi untuk memindahkan dana dari satu bank ke bank lainnya.
Ketiga, jasa transfer antar bank juga menimbulkan biaya transfer antar bank, sebuah komponen biaya yang tidak ditemui dalam transfer intrabank. Namun untungnya, saat ini terdapat sejumlah bank yang gratis biaya transfer antar bank sehingga pengirim bisa melakukan transfer uang antar bank berkali-kali dengan leluasa.
Jenis Transfer Antar Bank di Indonesia
DIgitalisasi tak hanya berdampak pada sendi-sendi dunia usaha, namun juga dunia perbankan. Sebagai imbasnya, jasa transfer antar bank yang tadinya dilakukan melalui kegiatan tatap muka kini bisa dilakukan dengan memanfaatkan infrastruktur modern.
Digitalisasi tersebut pun kemudian berimbas pada beragamnya jenis transfer antar bank di Indonesia. Adapun hingga saat ini, terdapat empat jenis transfer antar bank seperti berikut.
1. Kliring atau Lalu Lintas Giro (LLG)
Kliring atau Lalu Lintas Giro (LLG) adalah jenis transfer uang elektronik yang difasilitasi oleh Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), yakni infrastruktur milik Bank Indonesia (BI) yang digunakan untuk memproses data keuangan elektronik.
Dalam jenis transfer ini, bank pada awalnya akan meneruskan instruksi transfer nasabah ke SKNBI. Kemudian, uang tersebut akan dikumpulkan di sistem BI dan melalui proses pemindahan buku (settlement) ke bank penerima.
Namun, BI tidak melaksanakan settlement tersebut tepat ketika dana sudah masuk di sistem BI. Malahan, BI akan melakukan settlement sesuai dengan jadwal yang terdapat di dalam satu hari. Adapun sejak 2019, BI memiliki jadwal settlement sebanyak sembilan kali per hari.
Setelah bank tujuan menerima uang kiriman nasabah, maka dana tersebut bisa didistribusikan ke rekening tujuan. Namun pertanyaannya, transfer antar bank berapa lama untuk jenis transfer satu ini?
Sejatinya, pihak penerima membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga hari kerja untuk menerima dana dari sang pengirim karena timbulnya proses kliring. Meski terbilang lama, SKNBI memungkinkan pengirim untuk melakukan transfer uang dalam nominal besar dengan limit transfer antar bank Rp1 miliar per transaksi, tergantung kebijakan masing-masing bank.
2. Real Time Gross Settlement (RTGS)
Real Time Gross Settlement (RTGS) adalah sistem transfer elektronik yang memungkinkan seseorang untuk mengirim uang ke rekening tujuan dalam jumlah besar dan prosesnya terlaksana saat itu juga (real time).
Kendati demikian, konsep real time dalam hal ini tidak menandakan bahwa uang akan sampai di rekening tujuan pada jam dan menit yang sama dengan pengiriman uang. Lantas, transfer antar bank berapa lama untuk sistem RTGS?
Pada umumnya, proses pengiriman uang melalui RTGS berlangsung maksimal empat jam setelah pengiriman. Namun, apabila pengiriman dilakukan di atas pukul 15.00 WIB, maka dana akan mendarat di rekening penerima keesokan harinya.
Di samping itu, jika pengiriman uang terjadi pada akhir bulan, maka penerimaan uang bisa mengalami keterlambatan karena terjadinya proses tutup buku di akhir bulan.
Lebih lanjut, pengiriman uang melalui RTGS memiliki minimal transfer antar bank Rp100 juta per transaksi, sehingga cocok digunakan oleh mereka yang ingin mengirim uang dalam nominal besar dan bersifat mendesak.
3. Real Time Online (RTO)
Real Time Online (RTO) mungkin adalah jenis transfer bank yang paling familiar di telinga masyarakat Indonesia.
Dalam transfer ini, nasabah bisa mengirimkan uangnya secara real time ke rekening di bank berbeda dengan memanfaatkan jasa switching antar bank yang beroperasi 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu. Dengan kata lain, pengirim bisa melakukan transfer uang kapan saja sementara penerima bisa mendapatkan uang kiriman di menit yang sama dengan pengiriman uang.
Kendati cepat dan bisa dilakukan kapan saja, transfer ini memiliki limit transfer antar bank yang terbatas dibandingkan RTGS dan kliring, yakni maksimal Rp50 juta per transaksi tergantung kebijakan masing-masing bank. Namun, masyarakat bisa memanfaatkan transfer ini dengan mudah karena bisa dilakukan di mana pun, seperti mesin anjungan tunai mandiri (ATM), m-banking, internet banking, dan SMS banking.
Di samping itu, transfer RTO juga memiliki banyak kegunaan, seperti memfasilitasi transaksi pada platform E-commerce, top up saldo aplikasi E-Wallet, dan layanan Over The Top (OTT).
4. BI Fast
Jenis transfer uang terakhir adalah BI Fast Payment (BI Fast), yakni infrastruktur sistem pembayaran yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel dan tersedia 24 jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu.
Namun, transfer uang antar bank berapa lama untuk transfer BI Fast? Jawabannya adalah sama seperti transfer RTO, yakni real time. Dengan kata lain, penerima akan menerima uang di menit yang tepat dengan waktu pengiriman uangnya.
Secara sepintas, BI Fast memiliki kemiripan dengan transfer RTO, yakni melayani transfer antar bank secara instan dan dalam waktu kapan pun. Namun, keduanya tetap memiliki perbedaan yang mencolok.
- Murah. Transfer BI Fast dikenakan biaya Rp2.500 per pengiriman, lebih murah dari tarif transfer RTO sebesar Rp6.500. Bahkan, besaran biaya tersebut akan bisa diturunkan secara bertahap berdasarkan evaluasi berkala.Â
- Efisien. Transfer RTO masih mewajibkan pengirim untuk memasukkan nomor rekening tujuan ketika ingin melakukan transfer uang. Namun, BI Fast memungkinkan pengirim untuk memanfaatkan proxy address, seperti nomor ponsel atau alamat email, sebagai pengganti nomor rekening ketika mengirim dana.
- Aman. BI Fast dilengkapi dengan sistem deteksi fraud dan memasang sistem keamanan berstandar Anti Money Laundering/Combating the Financing of Terrorism (AML/CFT) untuk mencegah tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme.
- Transfer lebih besar. BI Fast memungkinkan pengiriman uang dengan limit transfer antar bank hingga Rp250 juta, lebih tinggi dari transfer RTO.
Sejak diluncurkan pada 2021, BI sudah menyiapkan peta jalan bagi pengembangan BI Fast di masa depan sehingga jenis transfer satu ini akan memiliki fitur-fitur yang lebih menarik dibanding jenis-jenis transfer lainnya.
Sebagai tahap awal, BI Fast diprioritaskan untuk transfer kredit dan debit individual Namun, BI juga berencana untuk menambah tiga fitur baru BI Fast, yakni transfer massal (bulk transfer), request for payment, dan Direct Debit.
Setelah itu, BI Fast juga akan memperluas jumlah kanal transfernya di masa depan, yakni melalui instrumen QRIS, mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Virtual Account, kartu kredit, uang elektronik, dan bahkan mesin Electronic Data Capture (EDC).
Metode Transfer Uang Antar Bank
Dewasa ini, sebagian besar masyarakat mungkin hanya mengetahui bahwa transfer uang antar bank dilakukan melalui ATM atau layanan internet atau mobile banking.
Namun ternyata, terdapat berbagai cara bagi masyarakat untuk mengirimkan uangnya ke bank yang berbeda. Lantas, apa saja metode tersebut?
1. Sistem Transfer via Kartu (Plastic Card Payment)
Transfer uang via kartu mungkin adalah metode transfer uang yang paling dikenal masyarakat awam. Melalui metode ini, masyarakat bisa mengirim uang ke bank lain melalui kartu pembayaran.
Untuk melakukannya, masyarakat hanya tinggal memasukkan kartu pembayarannya ke mesin ATM dan memilih menu transfer uang antar bank. Setelah itu, mereka tinggal mengisi nomor tujuan dan nominal pengiriman uang untuk menyelesaikan proses transfer.
2. Sistem Transfer Uang Langsung (Direct Funds Transfer System)
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, masyarakat kini tak perlu lagi repot pergi ke ATM hanya untuk mengirim uang ke bank berbeda. Pasalnya, kini mereka bisa melakukan transfer uang melalui ponsel kapan pun dan di mana pun berkat metode transfer uang langsung.
Di dalam metode ini, nasabah hanya perlu mengakses layanan internet banking atau m-banking dan memasukkan rekening tujuan, nominal transfer, dan kode konfirmasi transaksi. Selain punya proses instan, metode ini juga memungkinkan penerima untuk menerima uang secara real time.
3. Sistem Transfer Berbasis Kertas (Paper-based Payment System)
Transfer berbasis kertas adalah metode transfer yang paling konvensional di antara lainnya. Kendati begitu, penggunaannya masih relevan hingga saat ini.
Di dalam metode transfer ini, nasabah bisa menginstruksikan pengiriman uang ke bank melalui instrumen kertas, seperti cek dan wesel. Nantinya, penerima bisa mencairkan dana kiriman di bank yang bersangkutan atau memasukkannya ke dalam rekening mereka
Daftar Kode Transfer Antar Bank
Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin masih lebih selera melakukan transfer antar bank menggunakan mesin ATM. Namun ketika melakukannya, mereka tentu mesti memasukkan kode transfer antar bank agar transfer uang bisa terlaksana dengan sukses.
Lantas, apa itu kode transfer bank dan apa manfaat sebenarnya?
Secara singkanya, kode transfer antar bank adalah tiga digit angka unik yang merepresentasikan masing-masing bank tujuan transfer.
Kode ini umumnya digunakan oleh masyarakat ketika ingin melakukan pengiriman antar bank melalui mesin ATM. Mereka diwajibkan untuk menulis tiga angka tersebut sebelum memasukkan nomor rekening tujuannya untuk mencegah kesalahan klasik dalam pengiriman uang, yakni kesalahan alamat transfer.
Kode transfer antar bank memiliki jumlah yang banyak, sesuai dengan banyaknya jumlah bank di Indonesia. Berikut adalah contoh kode transfer antar bank yang terdapat di Indonesia saat ini.
- Kode Bank BRI: 002;
- Kode Bank Mandiri: 008;
- Kode Bank BNI: 009;
- Kode Bank Danamon: 011;
- Kode Bank Permata: 013;
- Kode Bank BCA: 014;
- Kode Bank Panin: 019;
- Kode Bank BII Maybank: 016;
- Kode Bank CIMB Niaga dan CIMB Niaga Syariah: 022;
- Kode Bank OCBC NISP: 028;
- Kode Bank Citibank: 031;
- Kode Bank Muamalat: 147;
- Kode Bank Sinarmas: 153;
- Kode Bank BTN: 200;
- Kode Bank BTPN: 213;
- Kode Bank Mega: 426
- Kode Bank Bukopin: 441;
- Kode Bank BSI (Bank Syariah Indonesia): 451;
- Kode Bank BCA Syariah: 536;
- Kode Bank Commonwealth: 950;
Bagaimana Cara Transfer Antar Bank?
Di zaman ini, transfer ke rekening bank yang berbeda bisa dilakukan dengan sangat praktis. Berikut adalah contoh cara transfer antar bank melalui mesin ATM dan melalui aplikasi m-banking.
Cara Transfer Antar Bank Melalui ATM
- Datangi mesin ATM dan masukkan kartu ATM ke slot kartu yang terdapat di mesin tersebut;
- Masukkan nomor PIN ATM;
- Pilih opsi bahasa yang digunakan. Dalam hal ini, Anda bisa memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dalam membaca menu di mesin ATM;
- Pilih menu transfer uang;
- Masukkan kode transfer uang antar bank diikuti dengan nomor rekening tujuan. Jika selesai;
- Masukkan nominal pengiriman uang;
- Masukkan nomor referensi (jika dibutuhkan);
- Mesin ATM akan menampilkan nama penerima uang dan nominal transaksi di layar. Jika informasi tersebut benar, maka pilih tombol 'Ya';
- Transfer selesai.
Cara Transfer Antar Bank Melalui M-banking
Setiap bank menerapkan langkah-langkah proses transfer uang yang berbeda di dalam aplikasi m-banking miliknya. Namun, secara garis besar, proses tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Masuk ke aplikasi m-banking di ponsel. Lakukan login dengan memasukkan kata sandi atau metode login lainnya;
- Pilih menu transfer;
- Kemudian, pilih menu transfer antar bank;
- Pilih bank tujuan, nomor rekening tujuan, dan nominal transfer;
- Pilih jenis transfer. Dalam hal ini, Anda bisa memilih transfer RTO atau BI Fast.
- Aplikasi m-banking akan menampilkan nama pemilik rekening, nomor rekening, dan nominal transfer. Jika benar, masukkan kata sandi transaksi;
- Transfer selesai.
Transfer Uang Antar Bank Hemat dengan Rekening Bisnis Aspire!
Sebagai pelaku bisnis, Anda tentu dihadapkan pada transfer uang antar bank dalam kegiatan operasional, seperti membayar pemasok, tagihan bisnis, atau kebutuhan operasional lainnya.
Hanya saja, kegiatan itu bisa menimbulkan beban keuangan. Pasalnya, semakin banyak Anda melakukan pengiriman uang antar bank, maka semakin sering pula Anda merogoh kocek untuk membayar biaya transfer antar bank. Nominal biaya itu memang tidak besar. Namun, jika diakumulasi, maka biaya tersebut bisa menjadi buah simalakama bagi keuangan Anda.
Untuk mencegah biaya tersebut, Anda tentu bisa memanfaatkan bank yang gratis transfer antar bank. Tetapi, jika Anda ingin memangkas biaya transfer antar bank dan mempersingkat operasional keuangan secara bersamaan, maka ada baiknya Anda melakukan transfer uang dari Rekening Bisnis Aspire.
Melalui Rekening Bisnis Aspire, Anda bisa menikmati 100 transfer lokal gratis per bulannya. Di samping itu, Aspire juga memungkinkan Anda untuk melakukan pembayaran secara massal dan terjadwal, memudahkan Anda untuk melakukan pembayaran secara tepat waktu dan efisien.