Transaksi keuangan perusahaan adalah salah satu kegiatan inti perusahaan untuk melancarkan aktivitas bisnis. Bukan terbatas pada kegiatan jual beli saja, namun mencakup kegiatan lain yang berimbas pada keuangan perusahaan dan dapat diukur dengan uang.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang apa itu transaksi keuangan perusahaan dan contohnya. Anda juga akan memahami apa saja jenis-jenis transaksi keuangan perusahaan serta bagaimana cara mengelolanya dengan baik.
Pengertian Transaksi Keuangan Perusahaan
Transaksi keuangan perusahaan adalah kegiatan yang berdampak pada finansial perusahaan serta memiliki nilai moneter dan ekonomi bagi perusahaan. Berdasarkan pengertian dari Sujarweni (2016:15), yang mencakup transaksi tersebut adalah aktivitas yang menimbulkan perubahan posisi keuangan perusahaan.
Perubahan posisi keuangan tersebut bisa terjadi pada aktiva, utang, maupun modal milik perusahaan. Perusahaan dapat melakukan transaksi keuangan baik dengan pihak eksternal maupun internal. Bentuk transaksi keuangan tersebut umumnya adalah penerimaan dan pengeluaran perusahaan dalam kegiatan bisnisnya.
Karena berhubungan dengan kondisi keuangan, perusahaan harus mencatat semua transaksi dengan tepat dan akurat yang disebut dengan akuntansi atau dikenal juga dengan istilah pembukuan. Selain itu, perusahaan juga perlu menyajikan laporan keuangan berdasarkan transaksi keuangan yang terjadi.
Jenis-jenis Transaksi Keuangan Perusahaan
Transaksi keuangan perusahaan terbagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan hubungan institusional, tujuan, dan metode penukaran uang. Berikut penjelasan lengkapnya.
Berdasarkan Hubungan Institusional
Berdasarkan hubungan institusional, transaksi keuangan perusahaan terbagi menjadi transaksi internal dan eksternal. Hubungan institusional menunjukkan bagaimana hubungan perusahaan dengan pihak yang melakukan transaksi tersebut.
1. Transaksi Internal
Transaksi internal adalah transaksi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan saja dan tidak ada hubungannya dengan pihak luar. Misalnya penyusutan mesin produksi yang berpengaruh kepada nilai aset perusahaan dan pembayaran gaji karyawan.
2. Transaksi Eksternal
Sesuai namanya, transaksi eksternal adalah transaksi keuangan yang terjadi dengan pihak-pihak di luar perusahaan. Misalnya pembelian bahan baku produksi ke pihak pemasok dan pembayaran tagihan internet bulanan.
Berdasarkan Tujuan
Pembagian jenis yang selanjutnya terbagi berdasarkan tujuan dari transaksi tersebut. Berdasarkan tujuannya, transaksi keuangan perusahaan terbagi menjadi transaksi bisnis dan nonbisnis.
1. Transaksi Bisnis
Transaksi bisnis mencakup semua transaksi keuangan yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan. Tujuannya adalah untuk membuat usaha perusahaan tetap berjalan dan mendapatkan keuntungan bisnis. Misalnya pembelian bahan baku dan mesin produksi, serta pembayaran gaji karyawan.
2. Transaksi Nonbisnis
Transaksi nonbisnis adalah transaksi bukan bertujuan mendapat keuntungan, namun lebih kepada membangun citra perusahaan yang baik. Misalnya pembiayaan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Berdasarkan Metode Penukaran Uang
Jenis transaksi keuangan perusahaan juga terbagi berdasarkan metode penukaran uang yang digunakan oleh kedua belah pihak. Berdasarkan metode penukaran uang, transaksi tersebut terbagi ke dalam transaksi tunai dan kredit.
1. Transaksi Tunai
Transaksi tunai adalah transaksi yang langsung dibayar lunas saat barang dan/atau jasa diterima oleh pembeli, baik perusahaan maupun pihak lain. Jenis transaksi ini bukan saja yang pembayarannya menggunakan uang fisik, namun juga dengan metode pembayaran lain seperti transfer atau cek.
2. Transaksi Kredit
Kebalikan dari tunai, transaksi kredit adalah transaksi yang pembayarannya diselesaikan dalam jangka waktu tertentu atau berangsur. Misalnya perusahaan membeli bahan baku produksi dengan jangka waktu 30 hari untuk pembayaran. Perusahaan pun dapat menyelesaikan pembayaran untuk transaksi tersebut hingga 30 hari setelah menerima barang.
Metode Pembayaran untuk Transaksi Perusahaan
Dalam proses transaksi keuangan, pasti ada pembayaran yang harus dilakukan oleh salah satu pihak. Terdapat beberapa metode pembayaran untuk perusahaan dalam menyelesaikan transaksi keuangan, yaitu sebagai berikut.
1. Transfer Bank
Metode pembayaran yang cukup sering digunakan oleh perusahaan dalam transaksi keuangan adalah transfer bank. Perusahaan dapat mentransfer uang dari rekening bisnis ke rekening penerima sesuai dengan kebutuhan transaksi. Pembayaran melalui transfer bank bisa melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), bank, serta aplikasi mobile atau internet banking.
2. Kartu Debit dan Kredit
Metode pembayaran selanjutnya adalah menggunakan kartu debit dan kredit. Perusahaan dapat menggunakan kedua kartu ini untuk melakukan pembayaran nontunai. Agar lebih efektif, perusahaan dapat membekali karyawan dengan kartu pembayaran korporat dan memantau pengeluarannya.
3. Cek
Salah satu metode pembayaran untuk transaksi keuangan perusahaan adalah cek. Cek merupakan surat atau dokumen yang berisi perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak lain. Perusahaan dapat menuliskan nominal pembayaran pada selembar cek dan menandatanganinya, lalu menyerahkannya kepada pihak yang menerima pembayaran.
4. Uang Elektronik
Seiring dengan berkembangnya teknologi, penggunaan uang elektronik semakin marak bahkan hingga ke ranah bisnis. Perusahaan dapat menggunakan uang elektronik sebagai metode pembayaran yang mudah dan cepat. Beberapa contoh penyedia layanan uang elektronik untuk perusahaan adalah PayPal, TransferWise, dan Stripe.
5. Uang Tunai
Metode pembayaran terakhir yang tak kalah pentingnya untuk transaksi keuangan perusahaan adalah uang tunai. Penggunaan uang tunai dalam transaksi perusahaan umumnya dikeluarkan untuk transaksi dengan nominal kecil. Misalnya pembelian alat tulis kantor dan konsumsi rapat mingguan.
Contoh Transaksi Keuangan Perusahaan
Transaksi keuangan terjadi di perusahaan hampir setiap hari, dengan berbagai pihak dan tujuan masing-masing. Berikut beberapa contoh transaksi keuangan yang umum terjadi di perusahaan.
1. Penjualan
Salah satu contoh transaksi keuangan perusahaan yang paling umum adalah penjualan. Pada transaksi ini, perusahaan menerima pendapatan dari hasil usaha baik berupa barang maupun jasa.
2. Pembelian
Selain penjualan, contoh transaksi keuangan yang juga sering terjadi dalam perusahaan adalah pembelian. Perusahaan dapat melakukan pembelian baik untuk usaha inti maupun pendukung operasional, seperti bahan baku produksi dan peralatan kantor. Ketika melakukan pembelian, perusahaan harus menyimpan bukti transaksi dengan baik sebagai bahan menyusun laporan keuangan.
3. Pembayaran
Selain pembelian, perusahaan juga sering melakukan transaksi pengeluaran berupa pembayaran. Beberapa contohnya seperti pembayaran gaji karyawan, tagihan rutin bulanan, dan pajak penghasilan (PPh).
4. Pendanaan
Pada transaksi ini, perusahaan menerima sejumlah dana dari pihak tertentu untuk modal pengembangan usaha. Bentuknya dapat berupa pinjaman, obligasi, atau penerbitan saham. Perusahaan harus dapat mengelola dana tersebut agar mendapatkan keuntungan untuk bisa mengembalikan pinjaman atau memberikan bagi hasil.
5. Penerimaan Piutang
Contoh transaksi keuangan perusahaan selanjutnya adalah penerimaan piutang, yaitu pembayaran utang dari customer. Perusahaan menerima pembayaran baik sebagian maupun seluruh pelunasan dari transaksi penjualan kredit dengan customer. Perusahaan harus dapat mengelola piutang dengan baik agar arus kas perusahaan tetap lancar.
Cara Mengelola Transaksi Keuangan Perusahaan
Sebagai salah satu kegiatan penting dalam perusahaan, transaksi keuangan perlu dikelola dengan tepat. Berikut beberapa cara mengelola transaksi keuangan dengan baik.
1. Susun Anggaran Perusahaan
Menyusun anggaran atau budgeting adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan harus menyusun anggaran keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Anggaran perusahaan juga harus terperinci dengan menyajikan alokasi keuangan untuk pos-pos kebutuhan bisnis.
2. Lakukan Pencatatan Transaksi yang Akurat
Dalam mengelola keuangan perusahaan, pencatatan transaksi atau pembukuan menjadi hal yang wajib dilakukan. Perusahaan perlu menyusun bukti transaksi dan mencatat seluruh transaksi dengan akurat agar bisa mengetahui kondisi keuangan secara real-time. Untuk memudahkan prosesnya, perusahaan dapat melakukan pembukuan menggunakan alat bantu seperti Microsoft Excel, Google Spreadsheet, atau software keuangan.
3. Bayar Kewajiban Bisnis Tepat Waktu
Agar kondisi keuangan tetap lancar, perusahaan harus dapat membayar kewajiban bisnis tepat waktu. Beberapa di antaranya seperti pembayaran utang, tagihan rutin, dan gaji karyawan. Membayar kewajiban tepat waktu akan membantu perusahaan mengelola keuangan sesuai anggaran dan menghindari pembayaran tambahan berupa denda.
4. Tagih dan Terima Piutang Perusahaan
Selain membayar kewajiban, perusahaan juga harus memastikan untuk menagih dan menerima piutang dengan lancar. Piutang yang macet atau bahkan tidak terbayar akan menghambat arus kas dan merugikan perusahaan. Pastikan untuk mendapatkan pembayaran piutang sesuai dengan waktu jatuh tempo yang sudah disepakati bersama customer.
5. Buat Laporan Keuangan Secara Berkala
Hal terakhir yang tak kalah pentingnya dalam mengelola transaksi keuangan perusahaan adalah membuat laporan keuangan. Laporan keuangan membantu Anda melihat bagaimana kondisi keuangan perusahaan dan melakukan evaluasi untuk perbaikan. Dari laporan tersebut, perusahaan dapat menyusun rencana keuangan agar bisa mencapai target-target bisnis dengan efisien.
Kelola Transaksi Keuangan Perusahaan Lebih Mudah dengan Aspire
Untuk pengelolaan transaksi keuangan perusahaan yang lebih mudah dan efisien, Anda dapat menggunakan Aspire. Sebagai platform all-in-one, Aspire membantu Anda dalam mengelola keuangan sehingga Anda bisa lebih fokus pada kegiatan inti bisnis.Â
Anda dapat mengelola transaksi keuangan baik penerimaan maupun pengeluaran hanya melalui satu platform saja.Â
Dari sisi pengelolaan penerimaan, Anda bisa memanfaatkan manajemen faktur Aspire. Fitur ini memungkinkan Anda untuk membuat, menerbitkan, dan mengirim invoice hanya dalam beberapa klik saja. Di samping itu, Anda juga bisa mengaktivasi fitur pengingat otomatis agar mitra bisnis Anda bisa menunaikan kewajibannya tepat waktu dan menghindarkan Anda dari keterlambatan penerimaan.
Sementara itu, dari sisi pengelolaan pengeluaran, Anda bisa memanfaatkan manajemen biaya Aspire untuk menganggarkan, mengontrol, dan memantau pengeluaran Anda secara real-time. Anda juga bisa memanfaatkan kartu pembayaran korporat Aspire untuk memberikan wewenang pengeluaran kepada anggota tim Anda tanpa kehilangan kendali.
Aspire menyediakan integrasi dengan software akuntansi yang memudahkan Anda dalam proses pembukuan dan pembuatan laporan keuangan.
Masih banyak fitur-fitur Aspire yang dapat membantu pengelolaan keuangan bisnis Anda. Hubungi tim profesional kami untuk informasi lebih lanjut!